LPPM Cyber University: Masyarakat Harus Memahami Keterampilan Berbisnis di Era Digital
Dosen Cyber University menggelar pengabdian masyarakat di Yayasan Muhibbatul Qu’ran
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kewajiban dosen yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Pengabdian Masyarakat (PM). Kegiatan tersebut mengharuskan dosen berkontribusi terhadap pengembangan SDM di tengah-tengah masyarakat secara langsung.
Selain itu, luaran dari PM juga bisa menjadi bahan publikasi dalam dunia pendidikan tinggi melalui Jurnal Abdimas (Pengabdian Masyarakat). Seperti hasil dari kegiatan PM dari dosen-dosen Program Studi (Prodi) Bisnis Digital Cyber University atau Universitas Siber Indonesia.
Dalam kegiatan PM yang dilakukan pada tanggal 15-16 Juni beberapa bulan lalu, di Yayasan Muhibbatul Qur'an Kamandoran, Sukabumi, Jawa Barat ini, menghadirkan paper dalam Jurnal Abdimas. Paper tersebut dipresentasikan dalam Seminar Nasional Industri Kreatif Informatika, Teknologi dan Humaniora (SEMNAS IKRAITH) ke-VII yang diselenggarakan oleh LPPM Universitas Persada YAI pada Sabtu 23 September lalu secara daring melalui zoom.
Hal itu juga yang melatarbelakangi dosen-dosen dari Kampus Fintech Pertama di Indonesia ini, melakukan Pengabdian Masyarakat dengan judul "Peningkatan Keterampilan Berbisnis Melalui Literasi Digital Kepada Santri & Masyarakat Binaan Yayasan Muhibbatul Qu’ran Kamandoran Sukabumi".
"Kita harus bina generasi muda agar mempunyai kesempatan yang sama, terutama untuk masa depan mereka. Kami adakan kegiatan PM dengan judul tersebut terhadap santri dan masyarakat binaan Yayasan Muhibbatul Qu’ran Kamandoran Sukabumi, agar tingkat ekonomi mereka bisa meningkat," katanya, kepada media, Jumat (27/10).
Menurutnya, edukasi tentang pentingnya memiliki jiwa wirausaha dan keterampilan berbisnis berbasis digital sangat diperlukan. Tak bisa dipungkiri, saat ini toko-toko konvensional perlahan mulai ditinggalkan, bahkan pusat perbelanjaan besar pun sudah sepi pengunjung.
"Semoga kegiatan ini bisa memotivasi masyarakat dalam menumbuhkan kesadaran jiwa bisnis, meningkatkan pemahaman literasi digital, keterampilan dalam desain platform digital, keterampilan mengoperasikan aplikasi digital dan membangun komunitas bisnis di tengah masyarakat. Selanjutnya akan dibina dan dikembangkan sehingga memberikan kebermanfaatan kepada semua pihak," jelasnya.
Dosen lain yang terlibat antara lain Vivi Afifah, Ayi Wahid, Dana S Saroso dan Rozalina yang juga sebagai pemateri. Selain itu, juga melibatkan mahasiswa yang terdiri dari Bagas Indra Safrilla, Matius LC Zagoto dan Sena Dwi Nova.
Selanjutnya artikel tentang pengabdian masyarakat kepada santri dan mayasrakat binaan Yayasan Muhibbatul Qur’an akan dipublikasikan dalam jurnal Abdimas IKRA-ITH Volume 8 No. 1 bulan Maret 2024