Ketua DPRD Kota Bandung Dukung Penerbangan Carter di Bandara Husein

Pola carter bisa menambah alternatif perjalanan ke Bandung, termasuk bagi wisatawan.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
(ILUSTRASI) Calon penumpang pesawat beraktivitas di area Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat.
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mendukung adanya operasional penerbangan carter (charter flight) di Bandara Husein Sastranegara. Penerbangan carter ini dinilai bisa menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menuju Kota Bandung, termasuk bagi wisatawan.

Baca Juga


Dukungan itu disampaikan menyusul pemindahan penerbangan komersial pesawat jet dari Bandara Husein ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mulai Ahad (29/10/2023). Kini di Bandara Husein tersisa satu rute penerbangan domestik, yaitu Bandung-Yogyakarta-Surabaya.

“Harapannya, selain tadi yang jalur ke Yogya ya, tetap dibuka juga untuk jaluran carter begitu. Jadi, lebih bisa fleksibel untuk kedatangan maupun juga yang keluar dari Bandung,” ujar Tedy kepada Republika, Selasa (31/10/2023).

Tedy mengatakan, pesawat yang dapat beroperasi di Bandara Husein Sastranegara jenis baling-baling atau propeller dan ATR. Ia mengaku mendukung pihak Bandara Husein bekerja sama dengan maskapai untuk membuka layanan penerbangan langsung (direct flight) ke Kota Bandung, juga penerbangan carter.

“Saran saya sih yang carter juga dibuka, sehingga kalau ada grup-grup yang ingin langsung datang ke Bandung dari luar juga bisa. Dari Bandung mau ke luar ke mana juga bisa, Ya fleksibel begitu,” ujar Tedy.

Dengan begitu, diharapkan dapat meningkatkan juga penumpang di Bandara Husein Sastranegara setelah pemindahan penerbangan pesawat jet ke Bandara Kertajati. Termasuk mendukung akses wisatawan ke Kota Bandung.

Terkait dengan wisatawan, Tedy juga mendorong kemudahan sarana transportasi dari Bandara Kertajati ke Kota Bandung maupun sebaliknya. Menurut dia, layanan transportasi terintegrasi perlu ditingkatkan.

“Jadi, dari Kertajati ke Bandung kita berharap ada moda transportasi yang nyaman, agar para wisatawan yang datang ke Bandung merasakan hal yang positif. Jadi, intinya moda transportasi ini harus diperkuat, plus kenyamanannya juga,” ujar Tedy.

Setelah pemindahan penerbangan pesawat jet ke Bandara Kertajati, jumlah penumpang di Bandara Husein anjlok. “Pada tanggal 27-28 Oktober kemarin perhari rata-rata 2.300 pax. Sekarang pax 31 orang karena maklum cuma satu flight dibanding tujuh flight yang ada (sebelumnya) karena semua sudah pindah ke sana (Bandara Kertajati),” ujar Executive General Manager Bandara Husein Sastranegara Indra Crisna Seputra, Senin (30/10/2023).

Indra menjelaskan, Bandara Husein Sastranegara masih tetap beroperasi dengan melayani penerbangan pesawat propeller atau ATR, pesawat jet pribadi, VVIP, juga carter kargo. Ke depan, kata dia, pihaknya akan membuka layanan direct flight pesawat baling-baling. 

“Kami akan melayani propeller dan rute dari pihak airlines akan terus berdiskusi dengan kami direct langsung ke daerah lain, seperti Surabaya, Semarang, dan lainnya,” kata Indra.

Pasalnya, menurut Indra, sebelumnya ada potensi penerbangan langsung ke sejumlah daerah. “Kami kan punya suatu histori Surabaya bisa delapan flight, Semarang bisa lima flight, dan satu lagi potensi pariwisata Jabar, seperti Pangandaran. Ini yang kami bisa coba,” ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler