AQUA Home Service, Bisnis Rumahan Beromzet Ratusan Juta
Saat ini di seluruh Indonesia sudah tersebar sebanyak 15 ribu AHS.
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pandemi covid-19 yang melumpuhkan banyak sektor kehidupan masyarakat dunia pada rentang 2020-2022 lalu tidak sepenuhnya buruk bagi Rahmad Duha (40). Warga Jalan Pintu Angin Kampuang Baru Cengkeh, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang ini justru mendapatkan berkah pandemi lewat bisnis rumahan AQUA Home Service (AHS). Dengan modal Rp 5 juta saja, Duha kini mampu menjalankan bisnis yang beromzet ratusan juta rupiah.
"Waktu pandemi, kan aktivitas warga lockdown (di Sumbar ketika itu memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar /PSBB). Banyak warga dan perkantoran yang kesulitan keluar mencari air mineral. Saat itulah saya bergerak jemput bola untuk mendapatkan pelanggan," kata Duha, baru-baru ini.
Duha menceritakan sebelum menjadi pelaku usaha AQUA Home Service, ia adalah karyawan distributor AQUA. Dari sana Duha melihat ada potensi besar bila ia menjalankan bisnis ini sendiri. Menurut Duha, AQUA merupakan produk yang sudah punya pangsa pasar tersendiri. Sehingga ia tidak takut bila usaha yang ia rintis ini gagal. Nama usahanya adalah AHS Tiga Saudara.
Ternyata, kegigihan Duha menjalankan bisnis dari rumah ini lambat laun berhasil. Dari yang semula hanya menyalurkan ratusan galon perbulan, kini Duha sudah mampu menjual 60 ribu galon per bulan. Bahkan pihak AQUA menargetkan Duha mampu menjual 6.600 galon perbulan.
"Rata-rata omzet tiap bulan sekarang Rp 110 juta. Alhamdulillah. Mendapat kepercayaan dari distributor dan juga pelanggan," ucap Duha.
Duha membeberkan kian sukses dirinya berhasil menjadi salah satu AHS terbaik di Kota Padang, bahkan Sumatra Barat adalah meraih kepercayaan dari pelanggan. Walau awalnya bekerja sendirian, Duha selalu berupaya mengantarkan pesanan pelanggan tepat waktu.
"Misalnya pelanggan di rumah enggak ada saya ditelfon. AQUA pesanannya saya tarok di luar, saya foto. Nanti bayarnya komunikasi di WA (WhatsApp) mau dibayar berikutnya atau potong transaksi berikutnya. Kadang dapat tip juga," kata Duha.
Selain via telfon dan dari mulut ke mulut, Duha juga memanfaatkan perangkat teknologi untuk mempromosikan AHS miliknya. Dia memasang alamat AHS Tiga Saudara di aplikasi google. Bila ada pelanggan yang browsing AHS di sekitar Lubuk Begalung dan sekitarnya, nama AHS Tiga Saudara akan tampil di urutan teratas. Sehingga pembeli baru dapat langsung menelfon AHS Tiga Saudara.
Bisnis Menjanjikan di Masa Pensiun...
Bisnis Menjanjikan di Masa Pensiun
Junaidi Bachtiar memasuki pensiun sebagai marketing di sebuah Bank BUMN pada 2019 lalu. Pria 61 tahun itu sempat merasa gusar memikirkan masa depannya pasca pensiun. Karena sudah puluhan tahun bekerja sebagai karyawan kantoran, Edi takut akan stress bila tidak ada lagi aktivitas produktif. Edi adalah warga Kayu Kalek, Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.
Di awal masa pensiun, Edi mencoba usaha jual air galon secara mandiri. Ia membeli dari distributor AQUA dan menjualnya kepada tetangga-tetangga terdekat.
Meski tidak banyak, bisnis jual air galon yang dilakoni Edi lancar. Ia kemudian mendapat tawaran bergabung jadi AHS. Di mana ia tinggal menjual stok yang sudah dipercayakan pihak distributor AQUA kepada pelanggan. Edi memulai AHS pada tahun 2020. Ia melabeli usahanya dengan AHS WIS.
"Sekarang saya bisa mendapatkan omzet Rp 43 juta perbulan. Saya sudah bersyukur karena saya melakukannya sendirian. Saya tidak khawatir lagi karena sudah ada usaha yang cukup baik di masa pensiun," kata Edi.
Edi menceritakan dirinya juga memanfaatkan momen pandemi covid sebagai peluang merintis usaha. Ketika warga sudah bergerak karena PSBB, ia menghubungi teman-teman bekas kantornya untuk menawarkan antar jemput galon Aqua. Saat itu, kata Edi banyak teman-temannya tertarik.
"Pelanggan saya di awal-awal itu teman-teman sekantor saya dulu. Selain itu saya juga menawari warga door to door," ucap Edi.
Bagi Edi, mengeluti bisnis di pasa pensiun tidak semata memburu penghasilan. Edi ingin menikmati proses dan aktivitas sehari-hari untuk bertemu dan menyapa pelanggan. Walau sudah 61 tahun, Edi mengaku masih kuat antar jemput dan mengangkut puluhan galon dengan sepeda motor becaknya.
"Angkat galon sama dengan olahraga. Bisa bertemu banyak orang, bertukar pikiran dengan pelanggan. Dan syukur-syukur dapat untung buat pemasukan keluarga," papar Edi.
Sehari rata-rata Edi mengantarkan 50 galon pesanan pelanggan. Dalam sebulan, Edi mampu menyalurkan 1.500 galon AQUA. Selain Aqua galon, Edi juga menjual produk AQUA botol dan AQUA gelas.
Sama dengan yang dilakukan Duha, Edi juga memasang AHS Wis miliknya di aplikasi Google.
Edi tidak mau menjadikan usianya sebagai alasan untuk gagap teknologi. Baginya untuk menggeluti sebuah usaha, harus memahami teknologi supaya dapat mengikuti kemauan pelanggan.
"Sejak memasang AHS Wis di Google, sering saya dapat telfon dari nomor yang tidak dikenal untuk memesan AQUA. Dan saya siap mengantar jam berapapun pelanggan memesan," kata Edi lagi.
Senior Regional Sales Manager AQUA wilayah Sumatera, Hendro Marpaung, mengatakan pihaknya membuat program AHS untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan penghasilan tambahan tanpa meninggalkan rumah.
"Yang tertarik untuk ikut program hanya perlu menyediakan tempat, modal yang tidak terlampau besar, dan keinginan menjual dan menyebarluaskan pola hidup sehat melalui produk-produk AQUA," kata Hendro.
Ia menjelaskan pelaksanaan program ini selalu menitik beratkan pada peran aktif masyarakat untuk selalu ulet bekerja demi kehidupan mereka masing-masing.
“Kami selalu membantu setiap pelaku usaha di AHS menjalankan bisnis mereka masing-masing, yaitu melengkapi mereka dengan materi promosi yang diperlukan, pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan penjualan, dan program-program insentif yang bertujuan membantu setiap AHS mencapai target mereka," ujar Hendro.
Saat ini di seluruh Indonesia sudah tersebar sebanyak 15 ribu AHS. Di Sumatra Barat, AHS yang sudah berdiri sebanyak 156 unit. Khusus di Kota Padang sudah ada 142 unit AHS.