Tujuh Alasan Boikot Produk Israel

Gerakan boikot produk Israel meluas di dunia.

VOA
Aksi boikot Israel di AS (Ilustrasi)
Rep: Imas Damayanti Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Gelombang protes terhadap Israel kian mengeras, salah satunya berbentuk gerakan memboikot produk-produk buatan Zionis tersebut. Bukan omong kosong, gerakan memboikot produk-produk Israel memiliki dasar yang kuat untuk dikampanyekan dan dijalankan.

Baca Juga


Menurut data United Nation Office for the Cordination of Humanitarian Affairs (OCHA), hingga hari ke-23 perang (29/10/2023), jumlah korban jiwa warga Palestina di Gaza maupun Tepi Barat lebih dari 8.100 orang dan sebanyak 22.242 orang terluka. Maka apa yang terjadi Palestina saat ini adalah tragedi kemanusiaan yang dipertontonkan dengan telanjang mata.

Apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina merupakan sikap yang di luar nalar kemanusiaan. Atas sikapnya itu, Israel bukan sama sekali tak ditegur, negara Zionis itu hanya tak mau mendengarkan dan menggubris protes yang datang dari negara-negara internasional, termasuk dari PBB.

Untuk dapat menghentikan amunisi-amunisi Israel yang terus dipasok dari gelontoran dollar, maka gerakan memboikot produk-produk Israel menjadi salah satu dukungan yang kuat untuk membantu warga Palestina.

Berikut adalah sejumlah alasan dianjurkannya memboikot produk Israel:

Pertama, Israel melanggar hukum internasional.

Dengan melakukan agresi militer yang tidak sesuai dengan tatanan hukum yang berlaku di masyarakat internasional, Israel berhak mendapatkan teguran dan juga sanksi. Penjajahan yang dilakukan Israel kepada Palestina di era modern harus dihentikan. Hal ini sebagaimana tertuang juga dalam kesepakatan internasional secara umum, dan termaktub di dalam konstitusi Indonesia secara khusus.

Kedua, Israel melanggar kemanusiaan.

Agresi militer yang dilancarkan Israel kepada Palestina sangat tak mendasar. Bahkan agresi dilakukan dengan cara-cara yang biadab. Misalnya, serangan ditujukan kepada kaum anak, perempuan, hingga menyasar kepada fasilitas publik yang krusial seperti sekolah, rumah sakit, hingga rumah ibadah.

Ketiga, solidaritas untuk Palestina.

Memboikot produk Israel merupakan gerakan yang kuat untuk mendukung Palestina. Inilah salah satu cara yang dapat dilakukan masyarakat global untuk menghentikan kekejian Israel kepada Palestina.

Keempat, sebuah perlawanan dan jihad ekonomi.

Sejumlah ormas Islam di Indonesia menyerukan pemboikotan terhadap produk-produk Israel. Cara ini dinilai menjadi salah satu upaya dalam mendukung Palestina sekaligus menjadi bentuk perlawanan dan jihad ekonomi menentang Israel. Indonesia dan masyarakat dunia tidak boleh menyerah sebelum Israel menghentikan kejahatan mereka terhadap Palestina.

Kelima, desakan kepada Israel agar menghentikan kejahatan kemanusiaan.

Ketika masyarakat global secara serentak melakukan pemboikotan terhadap produk-produk Israel, maka lambat laun kedigdayaan ekonomi serta pengaruh Israel terhadap negara dunia pertama akan runtuh. Dengan sendirinya, Israel akan terdesak dan tunduk terhadap hukum internasional serta menghentikan aksi kejahatannya terhadap Palestina.

Keenam, bukan membangkrutkan perusahan-perusahaan atau melakukan PHK.

Ketika Israel kehilangan dukungan materi lewat boikot, maka perusahaan-perusahaan yang selama ini mendukung Israel akan berhenti mendukung mereka. Sehingga tujuan gerakan memboikot produk-produk Israel bukan untuk membuat perusahaan bangkrut atau melakukan PHK kepada karyawannya.

Mengapa demikian? Dilansir di akun Instagram gerakanbds, perekonomian Israel bergantung dengan perdagangan dan investasi internasional. Sehingga mereka rentan terhadap boikot ekonomi internasional, dan apabila mereka tidak ada yang mendukung maka mereka akan kehilangan modal untuk melanjutkan genosida dan apartheid.

Ketujuh, membuka peluang produk dalam negeri berkembang.

Di Indonesia, seruan memboikot produk-produk Israel disambut dengan sikap optimistis. Bahkan sejumlah ahli juga berpendapat bahwa apabila boikot terhadap produk Israel dapat terealisasi, hal ini akan mendorong tumbuh dan berkembangnya produk-produk dalam negeri secara lebih signifikan. Adapun kerugian dari aksi boikot tersebut dinilai hanya akan berpengaruh kecil di awal, namun memberikan efektivitas yang berkepanjangan ke depan.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler