PDAM Sukabumi Stop Sementara Layanan Air di Dua Cabang

Ada sejumlah permukiman yang terdampak penghentian sementara layanan air. 

Republika/Riga Nurul Iman
(ILUSTRASI) Kendaraan tangki air PDAM Kota Sukabumi.
Rep: Riga Nurul Iman Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda AM) atau PDAM Tirta Bumi Wibawa, Kota Sukabumi, Jawa Barat, menghentikan sementara pasokan air untuk wilayah layanan cabang Sukabumi I dan Sukabumi II. Ada sejumlah permukiman yang terdampak penghentian sementara layanan air itu.

Baca Juga


“Penghentian ini disebabkan menurunnya debit air pada sumber-sumber mata air yang digunakan,” ujar Kepala Bagian Hubungan Pelanggan Perumda AM Tirta Bumi Wibawa, Asep Apudin, Kamis (2/11/2023).

Asep mengatakan, wilayah layanan yang terdampak salah satunya cabang Sukabumi I, yang mencakup, antara lain Kampung Selabintana Wetan, Perumahan Jayden Residence, Perumahan Shaynala, Jalan Sukajaya, Subang Jaya Village, Pesona Alam Asri, dan Perumahan Subang Jaya Indah.

Begitu juga wilayah layanan cabang Sukabumi II, yang meliputi, antara lain perumahan Kahanaya, Perum Taman Asri, Subang Jaya Residence, Jalan Kokom Komariah, BTN Ciaul Indah, Desa Subang Jaya, dan Jalan Ciaul Pasir.

Asep menjelaskan, kondisi kemarau panjang menurunkan sejumlah sumber air baku Perumda AM Tirta Bumi Wibawa. Ia mencontohkan sumber mata air Batu Karut, yang debit air normalnya sekitar 150 liter per detik, kini hanya 30 liter per detik atau ada penurunan sekitar 80 persen.

Kondisi serupa juga terjadi di sumber air Pondok Halimun, Kadudampit, Cinumpang, dan Cipelang. “Sesuai dengan kondisi alam, hari ini musim kemarau yang cukup panjang, sehingga kondisi sungai di Pondok Halimun sudah menipis debitnya,” kata Asep. 

Sementara sumber air di Kadudampit dan Cinumpang, menurut Asep, debitnya turun sekitar 40 persen. “Sumur Cigadog juga menurun,” ujarnya.

Dengan kondisi penurunan debit sumber air tersebut, Asep mengatakan, Perumda AM Tirta Bumi Wibawa melakukan tiga upaya. Salah satunya melakukan penjadwalan atau penggiliran distribusi air. Selain itu, mengandalkan pasokan air dari sumur bor Selabintana, meski diakui Asep pasokannya tidak optimal.

Upaya lainnya, menurut Asep, menyediakan layanan distribusi air bersih menggunakan kendaraan tangki, baik untuk pelanggan maupun nonpelanggan. “Ada penjadwalan distribusi, kalau memang yang masih ada sumber airnya,” kata dia.

Sementara ini, di musim kemarau ini, Perumda AM Tirta Bumi Wibawa juga menyalurkan bantuan air kepada masyarakat yang mencapai sekitar 500-700 tangki.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler