BPBD: 18 RT Masih Tergenang Setelah Hujan Guyur Ibu Kota, di Mana Saja?

Ada 15 jiwa atau empat kepala keluarga (KK) di Kelurahan Kampung Melayu mengungsi.

Antara
Petugas BPBD DKI memantau genangan air di Jalan Merah Delima, Jatinegara, Jakarta Timur, Ahad (5/11/2023).
Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut 18 RT masih tergenang hingga pukul 15.00 WIB. Hal ini terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur beberapa wilayah Ibu Kota pada Sabtu (4/11/2023).
 
"BPBD mencatat genangan yang semula terjadi di 54 RT, kini tinggal 18 RT atau 0,058 persen dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Ahad (5/11/2023).
 
Isnawa menjelaskan genangan di 18 RT terdapat di Jakarta Timur terdiri atas Kelurahan Cililitan 1 RT dengan ketinggian 60 sentimeter (cm) penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan Kali Baru. Lalu di Kelurahan Cawang 5 RT dengan ketinggian 40 hingga 70 cm penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.
 
Kemudian Kelurahan Bidara Cina terdapat 2 RT dengan ketinggian 40 cm dan penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung. Kelurahan Kampung Melayu terdapat 10 RT dengan penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.
 
Sedangkan untuk wilayah yang sudah surut terdapat di Jakarta Selatan terdiri atas Kelurahan Cilandak Timur ada 2 RT, Kelurahan Rawajati ada 2 RT, Kelurahan Kebon Baru ada 1 RT. Kemudian untuk wilayah Jakarta Timur meliputi Kelurahan Cililitan 6 RT, Kelurahan Cawang 9 RT, Kelurahan Bidara Cina  4 RT, dan Kelurahan Kampung Melayu 17 ada RT.
 
Terhitung kini ada sebanyak 15 jiwa atau empat kepala keluarga (KK) di Kelurahan Kampung Melayu yang mengungsi di Aula Masjid Ittihadul Ikhwa. BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat dalam keadaan darurat bisa menghubungi nomor telepon 112 secara gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop untuk mendapatkan bantuan.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler