Boikot Grab Juga Ramai di Malaysia, Istri Founder Langsung Klarifikasi

Chloe sebut instastory yang dibuatnya pekan lalu 'dipelintir' jadi ujaran kebencian.

Dok Grab
Armada GrabCar di Seminyak, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelombang boikot Grab tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di tempat asal founder-nya, Anthony Tan di Malaysia. Grab Malaysia dirongrong warganet yang kecewa atas tindakan istri Anthony, Chloe Tong, yang terang-terangan menyatakan kesedihan atas kondisi di Israel dan tidak melihat kondisi di Palestina yang jauh lebih menyedihkan.

Setelah mengunggah instastory yang menyulut gelombang boikot tersebut, Chloe Tong membuat klarifikasi. Akun instagram-nya saat ini terkunci sementara gelombang protes ramai di akun-akun Grab, baik Malaysia maupun Indonesia.

"Tangkapan layar dari story Instagram saya beberapa pekan lalu tiba-tiba terangkat dan disebarkan keluar dari konteks secara jahat untuk memicu lebih banyak kebencian," katanya dikutip dari akun Instagram Grab Malaysia, @grabmy.

"Unggahan instastory itu dibuat sebelum saya memahami semua yang terjadi di Israel dan Gaza. Seperti rasa kemanusiaan lainnya, saya berharap gencatan senjata dan perdamaian," katanya melanjutkan.

"Saya hanya sedih dan merasa sangat tidak berdaya atas banyak nyawa tak berdosa yang hilang," katanya.

Baca Juga


Klarifikasi istri Founder Grab, Chloe Tong di akun Grab Malaysia. Saat ini akunnya dan akun Founder Grab, Anthony Tan terbatas untuk privasi. - (Grab Malaysia)



Grab Malaysia juga menegaskan Grab kekal teguh dengan pendirian pro kemanusiaan dan menyokong berbagai upaya keamanan dan pelaksanaan gencatan senjata. Grab tidak mendukung bentuk kekerasan apa pun sebagai bagian dari United Nation Global Compact (UNGC).

"Sebagai anggota UNGC, kami sejalan dengan prinsipnya, dan menghormati perlindungan pada hak asasi manusia," katanya.

 

Reaksi warganet Malaysia..

Warganet Malaysia maupun Indonesia bereaksi atas unggahan Chloe Tong, mayoritas sangat kecewa dan menuduhnya tidak bisa melihat kondisi pasar.

"Macam mana lah orang tu punya pikir? Malaysia tu your market. Market kau tu tak suka israhell. Ha engkau cakap pulak kau "love" benda yang dia orang tak suka. Tak apa, kau dah bosan market Malaysia agaknya ya, Kitorang kat indo boleh tolong viralkan juga. Oh ya, kami kat sini pakai G*jek. tak ada company kau pun tak apa!!!" kata @surygr***

"Grab need to decide Israel or Palestine? Otherwise sorry goodbye," kata @yanilif**

"Already start the boycott campaign. Even the official post from grab my is neutral, means they accepting Israel as a country. No more grab.," kata @halim_ac**

"Damage has been done, say no more Grab, let's support local product! shame on you, no humanity at all! Isra-hell is not even a country!." kata @i_am_intan_**

"Tanpa pengguna dari Malaysia dan Indonesia Grab bisa apa," kata @figurative***

 

Sejumlah warganet juga tampak membela Grab dan Chloe

"Public statement from Chloe Tong, not from Grab," kata @ronaldwbin*

"Dia hak nak sokong siapa," @_r_o_x_a_****

"Sebelum teriak boikot, lihat dulu dong staf sama drivernya dukung mana. Jangan asal boikot ini boikot itu," kata @tfn_***

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler