CEO Tiktok Hendak ke Indonesia, Ketua MUI: Kalau Mereka Pro Israel, Boikot

Demi perhatian kita dan keberpihakan kita kepada kemerdekan Palestina.

Dok Republika
Akses Live Aksi Massa Bela Palestina akun Tiktok Republika.co.id dihapus. Tiktok menganggap reportase live bela Palestina ini sebagai bentuk ujaran kebencian.
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, mengajak publik untuk memboikot media sosial Tiktok jika memang platform itu mendukung Israel. Sebagaimana diketahui, belakangan ramai diperbincangkan konten-konten yang mengolok kondisi warga Palestina di platform itu.

Baca Juga


"Kalau itu merugikan perjuangan kita, maka peusahaan yang mendukung Israel dan apalagi perusahaan-perusahaan Israel saya berharap masyarakat tidak membeli, tidak melakukan interaksi, memboikotnya," ujar Cholil lewat pesan suara, Sabtu (4/11/2023).

Beberapa waktu lalu dikabarkan, CEO Tiktok Shou Zi Chew telah mengajukan permintaan untuk bertemu Presiden Joko Widodo. Cholil mengaku akan melihat ujung dari rencana itu. Jika kemudian hasilnya merugikan perjuangan yang sudah dilakukan untuk Palestina dan mereka pro zionis Israel, maka dia berharap masyarakat dapat memboikot media sosial itu.

"Kita lihat perkembangannya. Jika menunjukkan pro zionis Israel kita berharap bisa memboikotnya. Saya sendiri masih pakai Tiktok. Sampai jelas mendukung Israel, saya berhenti menggunakannya," tegas Cholil.

Ajakan itu dia sampaikan bukan tanpa alasan. Menurut dia, langkah tersebut perlu dilakukan dengan melihat posisi bangsa ini yang berpihak kepada kemerdekaan Palestina dari segala bentuk penjajahan yang terjadi di tanah mereka. 

Masyarakat pun dia sebut amat menaruh perhatian terhadap hal itu. "Demi perhatian kita dan keberpihakan kita kepada kemerdekan Palestina," ucap Cholil.

Pemerintah Indonesia sendiri telah mengutuk keras serangan Israel ke Palestina secara brutal ke rakyat Palestina. Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia terus mengikuti perkembangan situasi Gaza, Palestina usai dibombardir Israel secara masif mulai awal Oktober.

"Posisi Indonesia sangat jelas dan tegas, mengutuk keras serangan acak terhadap masyarakat sipil dan fasilitas sipil di Gaza," ujar Jokowi dalam keterangan persnya, Senin (30/10/2023).

Platform media sosial Tiktok sendiri mendapat sorotan keras di sejumlah terkait konten-konten yang berkaitan dengan perang Israel-Palestina. Para pengguna dan pegiat media sosial serta media massa di Amerika Serikat, Eropa, hingga India menyoroti hal tersebut.

Negara tetangga Indonesia, Malaysia, mengambil sikap tegas terkait hal itu. Di mana, Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil beberapa waktu lalu menyatakan dapat mengambil tindakan tegas jika perusahaan media sosial itu yang memblokir konten pro-Palestina di platform mereka.

Live Aksi Bela Palestina Republika Di-banned Tiktok ...

 

 

Live streaming aksi bela Palestina yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, di-banned aplikasi media sosial Tiktok. Tiktok mengungkapkan live streaming tersebut mengandung ujaran kebencian.

Republika.co.id melakukan live streaming untuk memberitakan secara langsung aksi bela Palestina melalui akun TikTok Ahad (5/11/2023). Namun, live streaming hanya berlangsung beberapa saat karena setelahnya live streaming diputuskan sepihak oleh Tiktok.

TikTok menulis pemutusan sepihak tersebut karena dianggap melakukan pelanggaran. "Perilaku dan Ujaran kebencian," tulis pernyataan Tiktok.

"Anda dapat kembali mengakses multi-guest dan menyiarkan live pada 12 November 2023 pukul 9.09 WIB," tambah pernyataan Tiktok.

Republika menyesalkan pelarangan laporan live Tiktok dari arena Aksi Massa mendukung Palestina karena alasan ujaran kebencian. Pimpinan Redaksi Republika Elba Damhuri menyatakan Tiktok gagal dalam memahami arti ujaran kebencian dengan perjuangan melawan ketidakadilkan, penjajahan, dan genosida di Jalur Gaza Palestina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler