Cacar Monyet di Indonesia Menular Lewat Kontak Seksual Berisiko
Mayoritas pasien cacar monyet memiliki riwayat seks berisiko baik oral dan genital.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat sebanyak 28 kasus positif total cacar monyet (mpox) di wilayah DKI Jakarta berdasarkan data harian 3 November 2023 pukul 19.00 WIB. Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, kasus penyakit cacar monyet di DKI Jakarta menular melalui seks beresiko secara oral dan genital.
"Penemuan kasus aktif perlu dilakukan terutama kelompok-kelompok populasi kunci dan orang dengan gejala infeksi menular seksual atau cacar dengan riwayat seks berisiko (baik oral dan genital)," kata Ngabila saat dikonfirmasi Republika.co.id pada Senin (6/11/2023).
Menurut Ngabila, cacar monyet mudah menyebar dari satu pasien positif ke atu keluarga. Oleh karena itu, pasien cacar monyet harus segera berobat ke rumah sakit agar mendapatkan perawatan intensif.
"Cacar monyet di Indonesia sampai saat ini 100 persen ditularkan melalui kontak seksual, data global 95 persen ditularkan melalui kontak seksual, karena data global sudah ada 5 persen penularan droplet pada anak, ibu hamil, ibu menyusui dan lanjut usia sebagai kelompok rentan lainnya," ujar dia.
Ngabila menambahkan, kasus cacar monyet harus tetap dipantau walaupun saat ini kasusnya berkurang. Ia berharap kasus ini tidak meluas ke daerah lain.
"Walaupun DKI Jakarta dua hari berturut-turut Sabtu dan Ahad kemarin tidak ada penambahan kasus positif baru. Semoga kasus ini tidak meluas ke daerah lain di luar Jakarta, masyarakat tidak merasa terstigma dan surveilans penemuan kasus sebagi upaya deteksi dini, pengobatan, memutus rantai penularan berjalan cepat," kata dia.
Dinkes DKI Jakarta memastikan seluruh fasilitas kesehatan di Jakarta mulai dari puskesmas hingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) siap menangani pasien kasus cacar monyet. Plt Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyebut ada 31 RSUD milik Pemprov DKI Jakarta yang siap melakukan perawatan dan isolasi pasien cacar monyet.
"Semuanya sudah siap untuk menangani kasus cacar monyet dan gratis," kata Ani, Sabtu pekan lalu.
Untuk deteksi dini kasus cacar monyet dilakukan melalui puskesmas-puskesmas yang tersebar di seluruh Jakarta. Orang yang diwajibkan untuk menjalani isolasi mandiri, kata Ani, merupakan orang yang suspek (terduga) kasus cacar monyet, atau orang yang memiliki gejala. Jika kondisi rumah orang tersebut tidak memungkinkan untuk isolasi, maka akan diarahkan ke rumah sakit yang sudah disediakan Pemprov DKI Jakarta.
"Kalau ada gejala kita ajukan isolasi, kalau rumahnya tidak memungkinkan isolasi kita sediakan rumah sakit," jelasnya.
Isolasi pasien cacar monyet di rumah sakit terus berlangsung hingga ruam yang muncul di kulit orang tersebut sudah mengering dan dipastikan tidak muncul lagi. Biasanya, masa itu mulai ketika sudah menjalani isolasi selama tiga minggu.
Selain itu, Ani menjelaskan Pemprov DKI Jakarta terus menggencarkan penelusuran kontak demi memutus rantai penularan kasus cacar monyet. Dinkes DKI juga terus mengawasi kelompok yang berisiko tertular.
Saat penelusuran, Dinkes DKI mendalami kontak erat seksual dari orang-orang yang berhubungan dengan pasien cacar monyet untuk diperiksa di laboratorium. Jika hasilnya positif maka akan langsung direkomendasikan untuk isolasi di rumah sakit.
"Lalu kalau belum positif, masih suspek kita monitor selama dia belum ada gejala kritis yang muncul," ucap Ani.
Terkait vaksin cacar monyet, Dinkes DKI Jakarta masih menunggu kepastian soal penambahan vaksin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Adapun vaksin cacar monyet ini tidak diberikan kepada semua orang, tetapi hanya kelompok yang rentan tertular cacar monyet.
Data terbaru, Dinkes DKI Jakarta mencatat sebanyak 28 kasus positif total cacar monyet di wilayah DKI Jakarta berdasarkan data harian 3 November 2023 pukul 19.00 WIB, semuanya berjenis kelamin laki-laki bergejala ringan. Lalu, sebanyak delapan orang berstatus suspek atau terduga bergejala cacar monyet.
Sebelumnya diketahui, Kemenkes bersama para ahli epidemiologi memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia dapat mencapai 3.600 kasus. Varian cacar monyet yang terdapat di Indonesia merupakan varian cacar monyet yang ringan.
"Prediksi kami kemarin bersama para pakar epidemiolog membandingkan rate yang terjadi di Inggris. Kami prakirakan dengan populasi kunci bisa sampai 3.600 orang," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (26/10/2023).
Maxi mengatakan, angka prakiraan tersebut dapat bertambah jika intervensi dan edukasi tidak berjalan dengan baik. "Paling utama adalah perilaku hidup bersih dan sehat. Jangan berhubungan seksual jika bergejala dan tentu berhubungan seksual dengan aman," ujar Maxi.
Ia menyebutkan, tingginya angka kasus pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu karena berbagai faktor, salah satunya pandemi Covid-19, di mana perjalanan antarnegara masih sangat terbatas. Berbeda dengan tahun ini, sambungnya, di mana transmisi lokal yang terjadi kali ini berawal dari beberapa kasus yang ditularkan setelah melakukan perjalanan ke luar negeri.
Maxi menyebutkan pihaknya telah mencoba mengurutkan linimasa bagaimana kasus cacar monyet dapat masuk ke Indonesia. "Kami sudah mencoba mengurutkan timeline siapa yang pertama (terinfeksi). Satu kasus probable kami lihat sejak Agustus sudah bergejala, tapi dia tidak ambil sampel dan sulit ketemu orang ini, dan sering bolak-balik ke luar negeri," tuturnya.
Maxi menyebutkan varian cacar monyet yang terdapat di Indonesia merupakan varian cacar monyet yang ringan, di mana varian ini tidak memiliki tingkat kematian yang tinggi. Meski demikian, lanjutnya, Kemenkes telah menyediakan 1.000 dosis vaksin untuk dibagikan kepada masing-masing sasaran sebanyak dua dosis.