Elite Gerindra Klaim Prabowo-Gibran Menang Telak, SMRC: Kami Nggak Pernah Rilis Survei Itu
Dalam klaim Andre Rosiade, pasangan Prabowo-Gibran unggul sebesar 45,3 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Riset lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani membantah lembaganya telah mengeluarkan hasil survei yang menunjukkan keunggulan pasangan bakal capres cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dibanding pasangan lainnya. Survei ini diketahui turut dikutip oleh politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade yang menyebut elektabilitas pasangan ini unggul sebesar 45,3 persen.
"Kami nggak pernah rilis survei itu," ujar Deni dalam keterangannya, Senin (6/11/2023).
Deni juga menyebut SMRC tidak pernah merilis survei berjudul Sikap Publik Atas Kebijakan Pemerintah periode 31 Oktober-3 November tersebut. SMRC menyebut belum pernah lagi merilis hasil survei terbaru sejak pendaftaran pasangan capres-cawapres ditutup pada 25 Oktober 2023 lalu.
Sebelumnya, Andre Rosiade melalui akun X mengunggah cuitan tentang survei SMRC periode 31 Oktober-3 November 2023 yang memotret keunggulan Prabowo-Gibran dibandingkan pasangan lainnya yakni 45,3 persen. Masih menurut survei tersebut, Andre menulis Ganjar-Mahfud ada di posisi kedua dengan 22,9 persen dan Anies-Muhaimin hanya 19 persen.
"Kalau ini benar, Insya Allah menuju satu putaran dan ini penyebab serangan ke Prabowo Gibran. Ditunggu info & Rilis nya bang @saifulmujani," ujar Andre.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengatakan bahwa Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka adalah pasangan yang ideal, dibandingkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar. Karenanya, ia optimistis jika pasangan tersebut dapat memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dalam satu putaran.
"Sekarang ini kita sadar ada di tengah, dagangan kita, dagangan yang paling ideal, yang penting tarinya dibikin anggun. InsyaAllah semua ke kita, jadi logika kita bisa menang satu putaran itu sangat mungkin, karena memang kita adalah kandidat yang sangat indah," ujar Fahri dalam diskusi daring, Kamis (2/11/2023).
Menurutnya, kandidat lain akan sulit menarik suara dari kelompok usia muda, yang jumlahnya mencapai 60 persen itu. Meskipun Ganjar-Mahfud ataupun Anies-Muhaimin sudah berbicara masalah milenial dan pemuda hingga berbusa-busa.
"Orang boleh ngomong soal milenial dan pemuda, tapi begitu Gibran tampil, lewat semua itu orang. Mereka terlalu terpesonafikasi terhadap calon kita, karena tidak ada seperti calon kita. Itu yang membuat orang sakit perut, apa boleh buat, salah sendiri kan," ujar Fahri.
Mantan Wakil Ketua DPR itu menilai, saat ini banyak pihak yang naik pitam terhadap pencalonan Gibran pada Pilpres 2024. Terutama dari partai tertentu, karena Wali Kota Solo itu dianggap sebagai figur yang penting di internalnya.
Pihak yang marah itu, justru saat ini merasa berseberangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka juga dinilainya terus mendorong kampanye hitam dan narasi kritis terhadap pribadi Jokowi dengan mengangkat isu politik dinasti.
"Politik tak relevan di Indonesia yang menganut sistem demokrasi. Dalam demokrasi, doktrinnya adalah mustahil dalam demokrasi ini satu orang mengontrol semua permainan," ujar Fahri.