Keutamaan Membantu Saudara Muslim di Palestina
Palestina akan terus mempertahankan kawasannya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Antara muslim satu dengan yang lain adalah saling bersaudara. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkan manusia untuk saling tolong-menolong, terlebih bagi saudara muslim yang berada dalam kesulitan.
Situasi perang yang terjadi di tanah Palestina meninggalkan duka mendalam bagi rakyatnya, dan muslim lainnya di seluruh dunia. Untuk itu banyak muslim yang memberikan bantuan dalam segala bantuk pada masyarakat Palestina.
Terdapat keutamaan bagi muslim yang menolong saudara lainnya. Terdapat hadits-hadits yang menyebutkan perintah membantu sesama dan keutamaannya, berikut di antaranya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: «مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ القِيَامَةِ. وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. وَاللهُ في عَوْنِ العَبْدِ مَا كَانَ العَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ.
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الجَنَّةِ.
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بهِ نَسَبُهُ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ بِهَذَا اللَّفْظِ.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bahwasanya beliau bersabda: “Barangsiapa yang meringankan kesulitan besar seorang muslim di dunia, maka Allah akan meringankan kesulitan besarnya pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan orang yang kesulitan, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memudahkan untuknya kesulitan pada hari kiamat. Barangsiapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menolong seorang hamba selagi hamba tersebut menolong saudaranya. Barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.
Dan tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah di antara rumah-rumah Allah (masjid), mereka membaca Alquran di situ, saling mudzakarah di antara mereka tentang ayat-ayat itu, kecuali rahmat akan memenuhi majelis mereka, para malaikat akan mengiringi mereka, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memuji mereka di antara para malaikat yang ada disisiNya. Dan barangsiapa yang tertinggal karena amalannya, maka dia tidak bisa mengejar dengan nasabnya.” (HR. Muslim)
Rasulullah ﷺ bersabda,
"Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzaliminya, tidak menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa yang berusaha untuk (memenuhi) keperluan saudaranya, maka Allah akan mencukupkan keperluannya. Barang siapa yang melepaskan suatu kesulitan dari seorang muslim, maka Allah akan melepaskan darinya kesulitan dari kesulitan-kesulitan pada hari Kiamat. Barang siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (aibnya) pada hari Kiamat." (HR. Al-Bukhari)
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga telah memerintahkan tujuh perkara, yang salah satu di antaranya menolong orang yang terzalimi. "Mengunjungi orang sakit, mengiring jenazah, mendoakan orang yang bersin, menjawab salam, menolong orang yang terzalimi, memenuhi undangan, dan merealisasikan sumpah." (HR. Al-Bukhari)