Bappilu Golkar Targetkan 75 Persen Pemilihnya Coblos Prabowo-Gibran
Ketua Bappilu Golkar Maman Abdurrahman mempertanyakan kredibilitas Charta Politika.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar menargetkan 75 persen pemilih partai berlogo pohon beringin itu pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 juga memilih pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Golkar kini menyiapkan strategi untuk memastikan target tersebut tercapai.
"Ketua umum menugaskan kepada kami bappilu pusat dan bappilu provinsi untuk memastikan minimal 75 persen basis suara Partai Golkar di seluruh Indonesia harus kita lakukan engineering untuk bisa mendukung pasangan Prabowo-Gibran," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Golkar Maman Abdurrahman di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (7/11/2023)
Maman menjelaskan, berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga beberapa bulan lalu, basis pemilih Golkar yang mendukung Prabowo-Gibran baru 30 persen. Kini, persentasenya mulai perlahan naik.
"Survei terakhir, sekarang (basis Golkar yang hendak memilih Prabowo-Gibran) meningkat di angka 40 persenan ke atas," kata anggota DPR RI itu. Maman memastikan semua jajaran partai dari tingkat pusat hingga daerah akan bekerja keras mencapai target 75 persen dalam tiga bulan ke depan.
Partai Golkar juga membantu pemenangan Prabowo-Gibran lewat media sosial. Maman menyebut, Bappilu Partai Golkar akan membentuk tim buzzer atau pendengung untuk menangkis serangan yang dilancarkan buzzer non-organik terhadap Prabowo dan Gibran.
"Kita melihat sekali bahwa pasca-diputuskannya pasangan Prabowo-Gibran menjadi capres dan cawapres, begitu banyak sekali buzzer-buzzer non-organik yang melakukan pendegradasian nama baik dari capres yang kita usung. Maka dari itu, salah satu yang kita lakukan adalah membentuk buzzer organik," ujarnya.
Maman menjelaskan, buzzer organik yang dibentuk partainya jelas berbeda dengan buzzer nonorganik. Pasalnya, buzzer nonorganik tidak jelas siapa orang di balik akunnya. Adapun tim buzzer Golkar akan diisi pengurus partai tingkat provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Maman menyebut, buzzer Golkar akan menyebarkan konten positif untuk mengimbangi konten negatif yang ditebar buzzer nonorganik. Konten positif itu berupa gagasan, ide, konsep, dan program pembangunan Indonesia ke depan yang diusung Prabowo-Gibran.
Maman menegaskan, buzzer Golkar tidak akan menyebarkan konten yang menjelek-jelekkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar. Meski tahu kejelekan keempat kandidat itu, tapi serangan terhadap mereka hanya akan menimbulkan aksi saling balas yang tiada henti.
Survei Prabowo turun...
Maman Abdurahman juga mengomentari hasil survei Charta Politika yang menemukan bahwa elektabilitas Prabowo turun usai menggandeng Gibran sebagai cawapres. Maman mempertanyakan kredibilitas Charta Politika.
Dia menjelaskan, hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia, Poltracking, dan LSI mendapati bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran berada di urutan teratas dibanding dua pasangan capres-cawapres lainnya. Dia meyakini, ketiga lembaga survei tersebut kredibel atau dapat dipercaya.
"Lalu tiba-tiba ada Charta Politika yang menghasilkan hasil survei berbeda. Ya, saya pikir biarkan publik yang menilai, biarkan semua tim yang menilai," kata Maman di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selas.
Maman tidak ingin memberikan penilaian secara gamblang soal kredibilitas Charta Politika, lembaga survei yang dipimpin Yunarto Wijaya itu. Maman menyebut, bagi pihaknya yang terpenting kini adalah melakukan kampanye positif untuk memastikan kemenangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Charta Politika merilis hasil survei terbarunya pada Senin (6/11/2024). Survei nasional yang digelar pada 26-31 Oktober 2023 itu mendapati elektabilitas Prabowo-Gibran 43,5 persen jika head to head dengan pasangan Ganjar-Mahfud yang memperoleh elektabilitas 40,6 persen.
Artinya, Prabowo-Gibran hanya unggul 2,9 persen. Padahal hasil survei yang dilakukan Charta Politika pada 13-17 Oktober 2023 ketika Gibran belum diputuskan sebagai cawapres, mendapati elektabilitas Prabowo-Gibran unggul 9,8 persen.
"Kita bisa melihat atau berspekulasi dan membuat hipotesa bahwa masuknya nama Gibran sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo menjadi liabilitas bagi elektabilitas Prabowo alih-alih aset," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di Jakarta awal pekan ini.