Coca Cola Diboikot karena Pro-Israel? Ini Penjelasannya

Coca Cola diboikot di negara-negara Arab.

EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Coca Cola, Pepsi menjadi produk yang diboikot karena disebut mendukung Israel.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) atau Boikot, Divestasi, Sanksi adalah gerakan kebebasan, keadilan, dan kesetaraan yang dipimpin Palestina. BDS menjunjung tinggi prinsip sederhana bahwa warga Palestina berhak atas hak yang sama seperti umat manusia lainnya.

BDS mengajak memboikot perusahaan Israel dan internasional yang terlibat dalam tindakan pelanggaran hak-hak Palestina. Salah satu produk atau perusahaan yang menjadi target boikot adalah Coca-Cola yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi minuman dalam kemasan.

Baca Juga


Coca Cola diketahui memiliki pabrik di kawasan Atarot yang merupakan daerah yang disebut sebagai daerah pemukiman ilegal Israel di Palestina. Coca Cola disebut-sebut mendukung Israel dalam membombardir Gaza dan mentransfer dana untuk mendukung angkatan bersenjata di Israel.

Bergerak cepat, parlemen Turki menghapus produk Coca Cola dari daftar menu di restoran-restorannya. Tindakan ini setelah perusahaan tersebut diduga mendukung Israel. Hingga kini Coca Cola tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Parlemen Turki mengatakan keputusan tersebut diambil oleh ketua parlemen Numan Kurtulmus. Tapi dalam pernyataannya parlemen tidak menyebut nama perusahaan. Nama perusahaan diketahui dari sumber yang tidak bersedia diidentifikasi.

Sumber di parlemen Turki mengatakan minuman Coca-Cola dan kopi instan Nestle satu-satunya merek yang dihapuskan dari menu. Sumber tersebut mengatakan keputusan tersebut diambil sebagai tanggapan atas permintaan publik.


Lalu bagaimana di Indonesia?

Aksi boikot produk-produk buatan Israel dan produk-produk yang secara terang-terangan mendukung serangan Israel di Gaza terus meningkat di berbagai platform media sosial di Indonesia. Belum ada pernyataan resmi perihal hal ini, Presiden Joko Widodo hanya menegaskan bahwa Indonesia tidak akan tinggal diam melihat korban sipil terus berjatuhan dan membiarkan ketidakadilan terhadap rakyat Palestina terus terjadi.

Produk paling populer dari PT Coca Cola adalah Coca Cola, sejenis minuman berkarbonasi yang rasanya manis. Awalnya, minuman Coca-Cola lahir pada tahun 1886 setelah seorang apoteker bernama John Stith Pemberton meracik sebuah minuman sirup segar untuk mengobati berbagai macam penyakit. Tahun-tahun setelah Perang Dunia II jadi era kejayaan Coca-Cola. Produk perusahaan tersebut mulai dijual ke banyak negara.

Di Indonesia, PT Coca Cola awalnya diimpor oleh seorang insinyur Belanda bernama de Koenig. Kemudian, pada tahun 1932 diproduksi secara lokal oleh pembotolan De Water Nederlands Indische Mineral Fabriek, di Batavia, Indonesia.

PT Coca Cola sempat berhenti beroperasi pada tahun 1942, yang kemudian Coca Cola diproduksi kembali oleh Indonesia Bottler Limited (IBL). Kemudian, sejak tahun 1960-an, berbagai produk PT Coca Cola telah diperkenalkan ke pasar Indonesia. Setelah itu resmi pada 1972 PT Coca Cola hadir di Indonesia. Berdasarkan situs resminya, saat ini ada delapan produk yang dipasarkan di Indonesia yakni minuman bersoda Coca Cola, Sprite, Fanta, Frestea, A&W, Schweppes, Ades, Minute Maid dan Nutri Boost.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler