Prabowo: Kita tak Mau Lagi Menjadi Negara Tukang Minta Bantuan

Prabowo menilai, sudah bukan saatnya Indonesia menjadi produsen bahan mentah.

AP Photo/Achmad Ibrahim
Prabowo Subianto.
Rep: Fauziah Mursid Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden Prabowo Subianto bertekad ingin membawa Indonesia bertranformasi menjadi bangsa yang mandiri dan tidak ketergantuangan dengan bangsa lain.

Baca Juga


Prabowo mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus positif, sudah sepatutnya Indonesia menjadi negara maju dan makmur.

"Kita tidak mau lagi menjadi tukang minta-minta bantuan kita mau jadi negara yang bisa memberi bantuan kepada negara-negara lain," ujar Prabowo dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang digelar Indef, Rabu (8/11/2023).

Salah satu tekad yang dilakukan yakni dengan menjadikan Indonesia sebagai negara produsen bahan bahan jadi yang modern seperti kendaraan maupun perangkat teknologi. Prabowo menilai, sudah bukan saatnya Indonesia menjadi produsen bahan-bahan mentah.

"Kita mau Indonesia bikin dan punya mobil buatan Indonesia kita mau Indonesia punya dan bikin motor Indonesia, TV Indonesia, komputer Indonesia. jam tangan Indonesia semuanya buatan Indonesia oleh anak-anak Indonesia, itu tujuan kita," ujarnya.

Menteri Pertahanan ini melanjutkan, strategi transformasi ini juga sejalan dengan upaya menuju Indonesia Emas pada 2025. Dengan posisi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar USD 1,4 Triliun dengan ranking 16 besar dunia maka Indonesia menargetkan RPJPN 2045 sebesar 9,8 Triliun atau lima besar dunia.

"Penerimaan kita per kapita sekarang di USD 4.580 kita berharap menjadi /high income country USD 30 ribu tapi tidak hanya per kapita, kita ingin ada keadilan sosial. Jadi  kadang-kadang per kapita income tidak mencerminkan kondisi keadilan. Jadi kita butuh tidak hanya meningkatkan tapi melakukan pemerataan," ujarnya.

Untuk itu,  Prabowo menyusun strategi transformasi yang dibangun dengan melanjutkan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang menurutnya telah mewujudkan landasan ekonomi yang cukup solid

"Kalau kita lihat capaian pembangunan sampai sekarang dari tolak ukur manapun kita bisa melihat peningkatan yang luar biasa dari segi kilometer jalan tol, dari segi jalan umum kilometernya juga meningkat drastis, dari segi pembangkit listrik dan gigaWatt peningkatannya juga drastis. kapasitas bendungan dan kubik meter meningkat drastis, dari segi jumlah bandara, jumlah pelabuhan dan seterusnya kita melihat peningkatan ekonomi yang cukup besarnya," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler