Tak Gabung TKN Prabowo-Gibran, Menteri Bahlil Lebih Ingin Fokus Urus Negara
Meski tak gabung TKN, Bahlil menegaskan mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasannya tidak masuk ke dalam struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia menegaskan, lebih ingin fokus mengurus negara dan investasi.
"Saya kan menteri ya kan? Kalau masuk TKN harus mengundurkan diri jadi menteri," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/11/2023). Saat ini, lanjut dia, paling penting adalah membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada masa sisa pemerintahan sampai 20 Oktober 2024.
Bahlil pun heran, siapa sosok yang ingin dirinya masuk TPN Prabowo-Gibran. "Yang mau saya masuk TKN siapa sih? Saya malah enggak tahu. Enggak lah, saya nggak di TKN. Saya mengurus negara, membantu Pak Jokowi, karena kalau saya masuk TKN, saya harus mengundurkan diri jadi menteri, nanti investasi gimana?"
Walau demikian, Bahlil menyatakan, dukungannya ke pasangan Prabowo-Gibran. Hal itu lantaran pasangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut yang akan melanjutkan pemerintahan era Jokowi. "Tapi kalau kalian tanya saya dukung siapa, saya dukung Prabowo sama Gibran," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum TKN Koalisi Indonesia Maju Rosan Roeslani menjelaskan, nama Erick Thohir dan Bahlil Lahadalia tidak ada dalam struktur TPN, karena para menteri tersebut berbagi tugas. Dengan begitu, kerja kabinet tidak terhambat urusan politik.
Tarik investor IKN...
Menteri Bahlil juga menyinggung, pemerintah memprioritaskan investor dari dalam negeri berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN). Sehingga, investasi asing kini sedang direm atau dihentikan sementara.
Hal itu dilakukan sesuai arahan Presiden Jokowi. "Pak Jokowi memprioritaskan investor-investor dalam negeri. Kalau ada investor dalam negeri bangun IKN, kita berikan prioritas itu yang dimaksud," jelas eks ketua umum Hipmi tersebut kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Meski begitu, ia menegaskan, pemerintah tidak menutup kesempatan bagi investor asing berinvestasi di IKN. Bahlil menyebutkan, investasi asing juga tetap mendapatkan tempat. "Prioritas kedua baru asing. Itu yang maksud Pak Jokowi," tuturnya.
Bahlil menjelaskan, kini sudah ada sekitar 200 surat minat investasi (letter of intent/LOI), baik dari dalam maupun luar negeri. Hal itu menunjukkan IKN menarik minat berbagai macam investor.
"Tapi saya lagi rem. Saya rem kenapa? Daerah-daerah prime itu kalau boleh semua dalam negeri supaya IKN dari kita untuk kita. Nanti di-layer dua dan tiganya baru bisa memberikan opsi kepada asing," jelas Bahlil.
Sebelumnya, Otorita IKN (OIKN) mengungkapkan, perusahaan energi dari Arab Saudi yaitu ACWA Power akan berinvestasi di IKN, Kalimantan Timur. Komitmen investasi itu disepakati saat kunjungan Presiden Jokowi ke Arab Saudi.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, investasi itu nantinya terkait pembangunan energi terbarukan di IKN. "Tentunya langsung kami tindak lanjuti dengan pertemuan one on one. Nantinya akan pasti ada NDA (non-disclosure agreement), untuk feasibility study," ujarnya.