Mengapa Banyak Anak Suka Nugget Ayam? Ini Pendapat Pakar

Anak-anak cenderung lebih menerima makanan yang paling sering diberikan kepada mereka

www.freepik.com.
Nugget (ilustrasi). Ahli mengungkapkan alasan anak-anak menyukai nugget.
Rep: Shelbi Asrianti   Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para orang tua mungkin pernah mengalami kondisi ketika anak-anak hanya ingin makan dengan nugget ayam, meski sudah ada hidangan lain yang tersaji. Makanan olahan itu memang sangat disukai sebagian anak, yang menganggap rasanya sangat enak. 

Baca Juga


Namun, apa sebenarnya yang membuat anak-anak menyukai makanan tersebut? Menurut ahli diet Ali Bandier, "obsesi" itu bukan karena nugget ayam penuh gula. Sebab, sebenarnya anak-anak lebih menyukai rasa yang hambar

Telah lama diperkirakan bahwa tingginya kadar gula, garam, dan lemak yang dikemas dalam nugget membuat makanan itu sangat menarik bagi selera anak-anak. Namun, para ahli gizi dan pakar diet mengatakan bukan itu alasannya. 

"Nugget ayam tidak memiliki profil rasa yang kuat. Makanan hambar seperti nugget, pasta, dan roti sering kali menarik bagi anak-anak yang sensitif terhadap sensorik, ragu-ragu, atau pilih-pilih makanan," ujar Bandier, yang juga merupakan pendiri Senta Health.

Bandier juga mengatakan anak-anak cenderung lebih menerima makanan yang paling sering diberikan kepada mereka. Nugget ayam biasanya lebih sering ditawarkan di keluarga, dibandingkan bakso. Paparan nugget ayam yang berulang kali membuat anak-anak merasa itu makanan yang aman. 

Dikutip dari laman Daily Mail, Jumat (10/11/2023), ahli diet terdaftar dari Oklahoma, Diana Rice, menambahkan alasan berikutnya. Menurut Rice, nugget lebih mudah dikunyah dibandingkan sumber protein lain.

Dia membandingkannya dengan steak atau dada ayam dengan tekstur yang lebih sulit dikunyah anak. Hal tersebut penting bagi anak-anak yang masih belajar memahami mekanisme makan.

Menurut Rice, anak-anak mungkin berhati-hati terhadap makanan yang lebih kompleks dan beragam. Namun, mereka bisa 'menavigasi' nugget, dan nugget sudah tidak asing lagi bagi anak-anak.

"Anak-anak terbiasa dengan nugget karena banyak orang tua mulai menyajikannya kepada mereka sejak usia dini," ungkapnya.

Bahkan, beberapa anak mungkin hanya makan satu merek nugget tertentu, karena 'kesetiaan sensorik'. Dia mengingatkan kepada orang tua bahwa wajar jika anak mengembangkan semacam neophobia, ketakutan terhadap sesuatu yang baru.

Hal serupa berlaku untuk makanan, di mana anak enggan mencoba makanan yang baru karena khawatir menyantapnya menjadi pengalaman yang tidak dia nikmati .Sementara, nugget ayam termasuk kategori makanan yang 'dapat diprediksi' Oleh sebagian besar anak.

Para ahli mengatakan orang tua tidak perlu merasa bersalah jika memberikan nugget ayam beku pada anak sesekali, di hari-hari sibuk. Ayam dalam bentuk nugget itu dapat membuat anak-anak merasa kenyang, serta tetap merupakan sumber protein yang baik.

Akan tetapi, ada baiknya orang tua membuat nugget ayam sendiri untuk anak, ketimbang membeli produk ultraproses. Selain itu, nugget ayam buatan rumah dari daging ayam tanpa lemak yang dimasak dengan air fryer merupakan pilihan lebih sehat yang patut dipertimbangkan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler