10 Kebohongan Israel dalam Serangan ke Gaza

Israel sengaja menyembunyikan fakta, memanipulasi data supaya dunia percaya bahwa Israel yang benar dan Hamas yang salah.

retizen /Muthiah Alhasany
.
Rep: Muthiah Alhasany Red: Retizen
Bayi yang meninggal karena serangan Israel. (Dok.aljazeera)

Upaya Israel agar didukung pemimpin-pemimpin dunia dalam menghancurkan Gaza, tidak hanya dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, PM Inggris dan sekutunya. Mereka juga menciptakan serta menyiarkan berita hoaks sebanyak-banyaknya dengan bantuan publikasi media Barat serta influencer yang dibayar tinggi.


Berita-berita tersebut memuat memutarbalikkan fakta tentang apa yang terjadi di jalur Gaza. Ibarat pepatah; maling teriak maling, pembunuh teriak pembunuh. Playing victim adalah permainan andalan mereka. Tentara Israel membunuh seluruh orang Palestina yang ditemui sambil berdalih bahwa mereka mendapat serangan.

Ada 10 Kebohongan utama yang telah dilakukan negara zionis ini:

1. Pada 7 Oktober 2023 Israel menyatakan telah diserang Hamas. Konser musik Supernova menjadi sasaran roket sehingga para penonton menjadi korban. Dilansir dari media Israel, Hazaret, menurut pengakuan warga Israel yang selamat, serangan itu bukan dari Hamas melainkan dari dalam Israel sendiri.

2. Jumlah korban tewas yang diberitakan Israel, ada 1400 orang penduduk sipil Israel. Tetapi baru-baru ini jumlah tersebut direvisi menjadi 1200 orang. Dalam hal ini saja, terlihat jelas bahwa jumlah korban hanya rekayasa Israel. Padahal bisa jadi jauh lebih sedikit dari itu.

3. Memerintahkan penduduk Gaza pindah ke Selatan supaya aman. Tetapi ketika mereka melakukan perjalanan pindah rumah, orang-orang Palestina tersebut justru dibombardir oleh tentara Israel sehingga lebih dari 500 orang tewas. Ini bukti bahwa Israel memang ingin membasmi warga Palestina.

4. Jurnalis menjadi sasaran penembakan. Dalam undang-undang internasional, jurnalis terlarang untuk diserang. Namun Israel tak segan-segan membunuh jurnalis dengan mengatakan bahwa para jurnalis berada di wilayah yang diduga terdapat anggota Hamas.

5. Membunuh paramedis dengan alasan mereka bagian dari Hamas. Konvoi ambulan yang membawa korban pun dihancurkan. Korban tewas paramedis berjatuhan. Padahal Israel memang berniat agar tak ada tenaga kesehatan yang membantu warga Palestina supaya genosida berjalan cepat.

6. Menyetujui jeda kemanusiaan agar bantuan untuk warga Palestina bisa masuk. Di tengah jalan, truk-truk yang mengangkut bantuan dari seluruh dunia tersebut dibombardir oleh tentara Israel. Zionis itu memang tidak ingin ada bantuan yang masuk agar warga Palestina semakin banyak yang mati.

7. Menyiarkan berita bahwa di bawah rumah sakit dan fasilitas lainnya terdapat terowongan Hamas, termasuk Rumah Sakit Indonesia. Hal ini sudah dibantah oleh pihak pengelola Rumah Sakit. Bahkan direktur Rumah Sakit Indonesia menantang agar tentara Israel memeriksa bangunan Rumah Sakit. Ini hanya alasan Israel agar bisa menghancurkan Rumah Sakit agar tidak ada warga Palestina yang selamat.

8. Mengizinkan bantuan air mineral untuk kebutuhan warga Palestina yang krisis air bersih. Tetapi truk pengangkut air tersebut kemudian dibombardir oleh tentara Israel. Mereka tak akan membiarkan orang Palestina mendapatkan air bersih.

9. Menekankan kepada infuencer bayaran agar menyebarkan bahwa Hamas adalah organisasi teroris yang kejam dan membunuh anak-anak. Padahal justru tentara Israel yang melakukan hal itu.

10. Menyiarkan bahwa Hamas menggunakan senjata yang berbahaya. Faktanya, tentara Israel yang menggunakan berbagai macam senjata pemusnah, termasuk bubuk fosfor yang bisa membuat kulit manusia mengelupas.

sumber : https://retizen.id/posts/245179/10-kebohongan-israel-dalam-serangan-ke-gaza
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler