Bikin Candaan Soal Hamas, Timothee Chalamet dan Saturday Night Live Dihujani Kritik
Warganet ramai-ramai mengecam materi skit SNL Timothee Chalamet.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Wonka Timothee Chalamet menuai kritik setelah tampil dalam sebuah skit acara Saturday Night Live (SNL) yang disiarkan NBC. Dalam tayangan tersebut, Chalamet berusaha melucu dengan membawa-bawa nama Hamas.
Dalam skit singkat ini, Chalamet beradu akting dengan kelompok komedian bernama Please Don't Destroy. Chalamet memerankan karakter seorang musisi pemula bernama Frank yang berusaha untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dari jendela sebuah gedung.
Tiga anggota Please Don't Destroy berperan sebagai penulis SNL yang sedang berjalan kaki dan tidak sengaja memergoki Frank saat akan melompat. Mereka berusaha menghibur dan membujuk agar Frank tidak melompat dari gedung.
"Pasti ada seseorang atau sesuatu yang kamu pedulikan," ujar anggota Please Don't Destroy bernama John Higgins kepada Frank, seperti dikutip dari USA Today, Senin (13/11/2023).
Frank lalu menjawab bahwa dia memang memiliki hal yang sangat dia pedulikan, yaitu karya musiknya. Para anggota Please Don't Destroy lalu mengungkapkan bahwa mereka sangat ingin mendengarkan karya musik Frank.
Mendengar hal tersebut, Frank dengan senang hati memutarkan beberapa karya musiknya. Akan tetapi, musik-musik yang diputar oleh Frank terdengar sangat aneh hingga membuat para anggota Please Don't Destroy tercengang.
Dengan sedikit terbata, ketiga anggota Please Don't Destroy berusaha untuk memberikan pujian terhadap karya musik Frank. Mereka bahkan bersedia untuk membagikan musik Frank ke Instagram demi membujuk Frank agar tidak melompat.
"Apa nama band-mu?" tanya anggota Please Don't Destroy bernama Martin Herlihy.
Frank lalu menjawab bahwa nama bandnya adalah Hamas. Mendengar jawaban Frank, Herlihy merasa kaget dan menyatakan bahwa dia tidak akan membagikan lagu yang dibuat oleh Hamas ke Instagram pribadinya.
"Saya tidak akan membagikan sebuah lagu dari Hamas ke Instagram," ujar Herlihy.
Adegan tersebut membuat banyak warganet geram. Mereka menilai pihak SNL tidak peka karena membuat lelucon mengenai Hamas di saat warga Palestina mengalami genosida. Tak sedikit pula warganet yang menyebut bahwa skit tersebut merupakan skit terburuk yang pernah dibuat oleh SNL.
"Skit SNL Timothee Chalamet mengenai Hamas merupakan salah satu yang terburuk, tidak sensitif, dan hal paling menjijikan yang pernah saya lihat," tulis seorang pengguna X.
Warganet lain juga menyoroti perubahan sikap SNL dalam waktu singkat. Sekitar dua pekan lalu, warganet tersebut mengungkapkan bahwa SNL secara terbuka menyatakan kedukaan mereka untuk semua korban yang terdampak oleh konflik Palestina-Israel.
"Kini mereka menggunakan Hamas sebagai sebuah punchline dan menolak untuk mengakui bahwa (yang terjadi di Gaza) adalah genosida," ujar warganet lain.
Para warganet di X juga menumpahkan kekecewaan mereka terhadap SNL dan Chalamet. Seorang warganet merasa sangat kecewa karena mereka membuat lelucon mengenai Hamas di saat genosida sedang terjadi dan telah menelan lebih dari 10 ribu korban jiwa.
"(Di tengah situasi ini) hal pertama yang terpikirkan oleh mereka adalah menulis candaan mengenai hal tersebut untuk SNL?" kata seorang warganet.
Warganet lain juga menyoroti perbedaan sikap warga Amerika Serikat terhadap genosida yang terjadi di Gaza dan peristiwa 9/11. Meski 22 tahun telah berlalu, banyak warga Amerika Serikat yang masih merasa sensitif mengenai peristiwa 9/11 yang menelan 2.996 korban jiwa.
Di sisi lain, mereka bisa sangat santai membuat lelucon terkait genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 10 ribu warga, termasuk sekitar 4.500 anak-anak.
"(Genosida di Gaza) merupakan lelucon buat mereka karena anak-anak tersebut bukan anak berkulit putih," ujar warganet lain.
Unggahan terbaru Chalamet di Instagram yang mempromosikan penampilannya dalam SNL juga dibanjiri oleh lebih dari 10 ribu kritik dari warganet. Tak sedikit warganet yang menyatakan bahwa keterlibatan Chalamet dalam skit SNL mengenai Hamas sebagai hal yang menjijikan.
"Membuat lelucon mengenai genosida yang sedang terjadi? Saat orang-orang benar-benar tewas setiap detik setiap hari? Sangat menjijikan," ujar seorang warganet.