Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor Kembali Molor
Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor dimulai sejak 2015.
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pembangunan tahap tiga Masjid Agung Kota Bogor di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor baru mencapai 65 persen. Capaian pembangunan Masjid Agung ini minus sembilan persen dari target, lantaran ada kesalahan metode dalam pembangunan tahap akhir ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Rena Da Frina mengatakan Masjid Agung Kota Bogor ditargetkan untuk diresmikan pada 29 Desember 2023. Sehingga ia pun mengatur metode paling cepat untuk menyelesaikan pembangunan Masjid Agung yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini.
“Kalau saat ini ada deviasi minus sembilan persen. Ya kendalanya karena mereka (kontraktor) salah menggunakan metode. Metode kerja mereka itu tidak efektif dan efisien,” kata Rena kepada Republika, Senin (13/11/2023).
Oleh karenanya, Rena mengaku harus ekstra fokus untuk penyelesaian pembangunan Masjid Agung bersama-sama. Bahkan ia harus memelototi dan memantau progres pembangunan setiap hari.
Tak tinggal diam, Rena mengatakan, Dinas PUPR Kota Bogor pun harus turun tangan membantu pemilihan metode. Lantaran selama ini metode yang dipilih oleh kontraktor pembangunan bukan metode yang paling cepat.
“Makanya itu yang kita perbaiki. Kemarin itu kita sudah bedah, mau nggak mau kita harus ikut campur dalam pemilihan metode mereka. Kita harus supervisi mereka,” ujarnya.
Rena menegaskan, sisa waktu sekitar 35 hari ke depan jelang peresmian harus dimanfaatkan dengan baik. Meskipun saat ini cuaca Kota Bogor sudah masuk musim hujan.
Menurutnya, hujan seharusnya tidak...
Menurutnya, hujan seharusnya tidak bisa jadi alasan apabila dikhawatirkan pembangunan Masjid Agung tidak rampung tepat waktu. Sebab, hal itu terjadi karena ada kesalahan pemilihan metode pembangunan dari awal.
“Kita maksimalkan sisa waktu 35 hari ke depan, untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan kondisi hujan. Tidak mau tahu. Harusnya kan dari awal. Karena mereka tidak bijak dalam menggunakan metode,” ujarnya.
Rena menyebutkan, saat ini pembangunan Masjid Agung memasuki tahap penyelesaian menara. Serta di bagian fasad depan dan samping. “Tinggal nanti di sisi Masjid Agung. Karena di sana masih ada tower crane, jadi belum bisa diapa-apakan karena tower crane masih digunakan untuk angkat besi,” ucapnya.Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor dimulai sejak 2015 dengan bantuan Rp 50 miliar dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar). Namun, 2016 pembangunan terhenti lantaran dua kali mengalami gagal lelang proyek.
Pada 2017, proyek pembangunan dihentikan karena Inspektorat Jabar menemukan ketidaksesuaian proses pekerjaan dengan rencana awal pembangunan. Pada 2018, pengerjaan kembali dilakukan Pemkot Bogor dengan anggaran Rp 8,6 miliar. Pengerjaan tersebut menghasilkan bangunan fisik mencapai 65 persen.
Pada 2019, Pemkot Bogor kembali menyiapkan anggaran Rp 15 miliar untuk pembangunan. Namun, Puslitbang Perumahan dan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan audit konstruksi Masjid Agung pada 2019 yang mengharuskan pembangunan dihentikan sementara.
Audit yang seharusnya sudah keluar pada tahun tersebut baru diterima Pemkot Bogor pada 2020. Hasilnya, kontruksi tidak dapat menopang atap dengan beban berat yang mengharuskan pembuatan struktur baru. Lalu pada APBD 2021, DPRD Kota Bogor bersama TAPD menganggarkan Rp 31,4 miliar dan pada APBD 2022 dianggarkan Rp 26 miliar.