Masinton Tegaskan Presiden Jokowi Masih Kader PDIP
Masinton memuji Presiden Habibie hingga SBY yang memberi keteladanan, tidak drama.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi PDIP DPR, Masinton Pasaribu menjawab pertanyaan soal status Presiden Joko Widodo (Jokowi) di partai moncong putih. Dia menyebut, seharusnya presiden ke-7 Republik Indonesia itu masih merupakan kader PDIP.
"Ya harusnya masih (kader PDIP), ya harusnya kan masih," ujar Masinton di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2023).
Jokowi sebagai kader PDIP belumlah menyatakan atau mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan calon tertentu. Meskipun putranya, Gibran Rakabuming Raka notabenenya adalah calon wakil presiden (cawapres) yang diajukan Partai Golkar dan menjadi pendamping Prabowo Subianto.
"Kalau belum ada dukungan, udah ada deklarasi belum? Nah kalau belum ada deklarasi ya harusnya (masih kader PDIP)," ujar Masinton.
Dia juga menyinggung sosok yang menyebut banyaknya drama politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meski begitu, ia menimpali, kalau sosok tersebutlah yang sebenarnya menyutradarai drama tersebut.
Masinton tak mengungkap sosok yang menyatakan banyaknya drama-drama politik jelang kontestasi. Namun, Jokowi pernah menyatakan hal yang serupa pada perayaan HUT ke-59 Partai Golkar.
"Nggak mau drama, tapi lu nyutradarain, kan sama aje. Udah deh, iya kan, rakyat udah tahu, udah jangan pura-pura lagi, drama drama, sok santun, manipulatif, pemimpin itu satu kata satu perbuatan," ujar Masinton.
"Udah lah, jangan sok. Oh iya, belaga ini, seakan akan kayak mau dizalimi sudah lah, rakyat udah tahu. Udah pada tahu belum ini? Yah kasihan deh, berarti ini semua korban nih," ucap Masinton yang merupakan anggota Komisi XI DPR itu.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan, akhir-akhir ini, terlalu banyak drama sinetron yang mewarnai persiapan Pemilu 2024. Padahal menurutnya, perebutan suara rakyat itu harus diisi dengan gagasan dan ide.
"Saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah, terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat," ujar Jokowi di Jakarta pada Senin (6/11/2023).
Masinton puji Habibie hingga SBY
Masinton Pasaribu juga memberikan pujian kepada presidenmterdahulu yang mampu mengantarkan proses transisi kepemimpinan dengan baik. Tidak seperti sekarang yang malah menyelundupkan calon tertentu demi kekuasaan.
"Pemimpin yang benar, dia harus mengantarkan satu proses transisi kepemimpinan secara demokratis, bukan selundupan," kata Masinton di Jakarta, Kamis.
Padahal, ia menekankan, sudah ada contoh bagus dari Presiden Presiden Habibie yang melanjutkan kepemimpinan Presiden Soeharto dan tidak memaksakan diri berkuasa lebih lama. Hal itu tidak dilakukan Habibie sekalipun kekuasaan tertinggi negara berada di tangannya.
Setelah itu, ada Presiden Gus Dur yang tidak pula menggunakan instrumen-instrumen kekuasaan untuk kepentingan dirinya. Masinton menegaskan, sikap seperti itu membuat transisi kepemimpinan berlangsung secara baik.
Kemudian, ada Presiden Megawati yang sukses menyelenggarakan Pemilu 2004 sekalipun tentu memiliki kepentingan. "Beliau sebenarnya berkepentingan, kalau beliau hanya berpikir dirinya saat itu sudah, sudah siap itu semua instrumen kekuasaan, tapi beliau orang yang demokratis, konsekuensinya tidak terpilih," ujar Masinton.
Setelah itu, ada keteladanan yang diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Masinton menerangkan, pada akhir periodenya SBY tidak malah cawe-cawe kepada kontestasi pilpres dan sukses menyelenggarakan pemilu.
"Kenapa beliau-beliau bisa begitu, karena beliau-beliau memahami apa yang menjadi jiwa dalam demokrasi ini, jiwa dalam reformasi demokrasi," kata Masinton.
Dia memuji, presiden-presiden terdahulu yang tidak mengedepankan ego kekuasaan untuk melanjutkan dirinya berkuasa. Apalagi, Masinto menekankan, itu semua dilaksanakan menggunakan tangan-tangan kekuasaan.