Taylor Swift Tunda Konser di Brasil, Setelah Kematian Penggemar Akibat Gelombang Panas

Suhu di Brasil mencapai 39,1 derajat celcius dan memicu kekhawatiran.

EPA-EFE/SARAH YENESEL
Penyanyi-penulis lagu Taylor Swift tampil konser Eras Tour di New Jersey, AS, 26 Mei 2023.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- penyanyi, penulis lagu, dan produser Taylor Swift memutuskan untuk menunda pertunjukan keduanya di Rio de Janeiro, setelah seorang penggemar berusia 23 tahun, Ana Clara Benevides Machado, meninggal selama konser Eras Tour pada Jumat (17/11/2023) malam waktu setempat. Keputusan ini diambil karena suhu ekstrem yang mencapai lebih dari 39,1 derajat Celsius, sehingga memicu kekhawatiran terhadap keselamatan penonton.

Baca Juga


Penyanyi berusia 32 tahun ini menyampaikan kabar penundaan melalui catatan tulisan tangan yang dibagikan di akun Instagram-nya. Swift menyatakan keputusan ini diambil dengan pertimbangan utama terhadap keamanan dan kesejahteraan penggemar, sesama pemain, dan kru.

“Saya menulis ini dari ruang ganti saya di stadion. Keputusan telah diambil untuk menunda pertunjukan malam ini karena suhu ekstrem di Rio,” kata Swift, dilansir Vanity Fair, Ahad (19/11/2023).

Kematian Ana Clara Benevides Machado membuat Swift berduka. Meskipun informasi terkait penyebab kematian belum sepenuhnya terungkap, otoritas setempat telah melakukan penyelidikan kriminal.

"Hanya ada sedikit informasi yang saya miliki selain fakta bahwa dia sangat cantik dan terlalu muda," ujar Swift.

Pertunjukan Taylor Swift di Rio de Janeiro telah memicu kontroversi setelah ribuan penonton mengeluhkan bahwa mereka tidak diizinkan membawa air ke dalam stadion, meskipun suhu udara mencapai tingkat yang sangat tinggi. Otoritas federal kemudian mengumumkan bahwa air gratis akan tersedia di lokasi konser, tetapi langkah ini dianggap terlambat oleh sebagian besar penonton.

Penyelenggara acara, Time4Fun menyatakan paramedis segera memberikan pertolongan pertama kepada Ana Clara Benevides Machado dan membawanya ke rumah sakit, di mana dia meninggal satu jam kemudian. Wali Kota Rio de Janeiro, Eduardo Paes menegaskan bahwa kehilangan nyawa seorang wanita muda adalah sesuatu yang tak dapat diterima.

Kota ini juga menghadapi suhu ekstrem, yang mencapai 58 derajat Celsius pada Jumat pagi waktu setempat. Suhu itu menjadi indeks tertinggi yang pernah tercatat. Pihak berwenang berusaha untuk menghindari masalah baru terkait suhu yang berbahaya tersebut.

Swift mengakhiri pesannya dengan menyampaikan rasa duka cita kepada keluarga dan teman-teman Ana Clara. Saat ini, belum ada keputusan resmi tentang tanggal penggantian konser yang ditunda itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler