Hamas Bawa Sandera ke RS Al Shifa untuk Dirawat, Tapi Meninggal karena Ulah Israel
Sandera meninggal karena serangan panik akibat pengeboman berulang kali.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam menjelaskan dua sandera yang ditemukan tewas di RS Al Shifa disebabkan ulah Israel sendiri. Hamas justru berusaha memberikan perawatan dua sandera yang kondisi kesehatannya memburuk selama penahanan.
"Kami memindahkan sejumlah tawanan ke pusat perawatan untuk menerima perawatan karena parahnya kondisi kesehatan mereka dan untuk menyelamatkan nyawa mereka. Hal ini terjadi baru-baru ini pada tahanan, Aryeh Zalman Zdmanovich, nomor kartu 0010185791, yang mendapat perawatan intensif," ujar pernyataan Brigade Al-Qassam di Telegram, Sabtu (18/11/2023).
Brigade Al-Qassam menjelaskan, setelah sembuh, Zdmanovich dikembalikan ke tempat penahanannya. "Dia meninggal karena serangan panik akibat pengeboman berulang kali di sekitar tempat penahanannya, dan kami akan menerbitkan materi yang mendokumentasikan hal ini," kata pernyataan Brigade Al-Qassam.
Pasukan Israel pada Kamis (16/11/2023) mengumumkan penemuan dua jenazah yaitu seorang tentara perempuan Israel, dan seorang sandera perempuan lainnya di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza. Brigade Al-Qassam mengkonfirmasi bahwa kedua perempuan itu meninggal dunia akibat pengeboman Israel di tempat penahanan mereka.
Brigade Al-Qassam menyatakan, pasukan pendudukan sejauh ini telah menyebabkan kematian lebih dari 60 sandera di Jalur Gaza. Mereka tewas akibat pengeboman brutal yang terus menerus berlangsung di seluruh wilayah Jalur Gaza.
Sebelumnya juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah mengatakan, Israel menolak gencatan senjata untuk pembebasan para tawanan di Gaza. Abu Ubaidah menambahkan, penolakan Israel tersebut tidak hanya membahayakan nyawa rakyat Palestina namun juga para sandera.