Indonesia Buka Pusat Bahasa dan Budaya di Belarusia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa asing ke-24 yang diajarkan di MSLU.
REPUBLIKA.CO.ID, MINSK -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Jose Antonio Morato Tavares membuka Pusat Bahasa dan Budaya Indonesia (PBBI) di kampus Minsk State Language University (MSLU), Minsk, Republik Belarusia.
Peresmian ditandai penyerahan secara simbolis alat musik rebab, buku promosi batik dan buku pelajaran bahasa Indonesia kepada Rektor MSLU, Prof. Natalia Laptieva dan disaksikan Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Prof. Muhammad Irhas Effendi secara daring.
Dalam siaran pers yang Republika terima dari Kedutaan Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia, Senin (20/11/2023), Duta Besar Jose Tavares dalam sambutan mengatakan pembukaan resmi PBBI merupakan wujud capaian 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Belarusia.
Selain itu, lokasinya di MSLU tidak lepas dari arti penting pengajaran bahasa asing dalam membuka komunikasi dan menciptakan saling pengertian antarbangsa.
Rektor MSLU Natalia Laptieva mengatakan, bahasa Indonesia merupakan bahasa asing ke-24 yang diajarkan di MSLU. Kelasnya diberikan secara daring oleh dosen Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
“Ada 17 mahasiswa MSLU yang belajar bahasa Indonesia sejak tahun lalu. Para mahasiswa sangat antusias mempelajari karena menilai penting bahasa Indonesia yang digunakan lebih 300 juta jiwa di dunia,” katanya.
Rektor UPN Yogyakarta Prof. Muhammad Irhas Effendi dalam sambutan virtual menyampaikan terima kasih kepada KBRI Moskow atas dukungan bagi implementasi Cooperation Agreement yang ditandatangani UPN dengan MSLU pada 14 Januari 2022.
“Kiranya bidang kerja sama lain dengan MSLU, pertukaran pengajar dan mahasiswa atau penelitian bersama juga dapat diimplementasikan,” kata Irhas.
Jose Tavares juga memberikan kuliah umum bertajuk “Indonesia – Belarus: Forging Stronger Ties and Understanding” yang dihadiri 60 mahasiswa dan sivitas akademika MSLU. Ujar Dubes Tavares, sejak dibukanya hubungan diplomatik tahun 1993, banyak perkembangan terjadi dalam hubungan kedua negara di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.
“Telah berlangsung saling kunjung pejabat tinggi kedua negara, utamanya Presiden Belarusia ke Indonesia pada tahun 2013. Di bidang ekonomi, hingga September 2023, nilai perdagangan mencapai 66 juta dolar AS, nilai investasi langsung Belarus 1,8 juta dolar AS di 90 proyek jasa dan properti, dan kunjungan wisatawan Belarus mencapai lebih 5.600 orang,” kata Tavares.
“Ke depannya kiranya banyak bidang kerja sama yang dapat diintensifkan, seperti pendidikan tinggi, olah raga, seni budaya dan sebagainya,” ujarnya.
Dua penari dari Kirana Nusantara Dance binaan KBRI Moskow menyajikan tarian Genjring dari Jawa Tengah, sedangkan penari Belarus dari Renaissance Dance dan Art Group menyajikan tarian “Barani Svoyo.”