Kronologi Kasus Viral Bayi Meninggal di Tasikmalaya, Sempat Jadi Bahan Konten Pihak Klinik

Polres Tasikmalaya selidiki kasus bayi meninggal diduga sempat jadi bahan konten.

Republika/Bayu Adji P
Suasana Klinik Alifa di Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, beberapa waktu lalu. Klinik itu diduga memberikan pelayanan buruk hingga menyebabkan bayi yang baru dilahirkan meninggal dunia.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Bayu Adji P

Baca Juga


Kasus meninggalnya bayi yang baru dilahirkan di Kota Tasikmalaya menjadi perhatian banyak pihak. Kasus itu menjadi viral setelah foto-foto bayi tersebut yang dibuat oleh pihak klinik tersebar di media sosial (medsos).

 

Berdasarkan penelusuran Republika.co.id, foto itu disebarkan pertama kali oleh akun Instagram @/nadiaanastasyasilvera. Nadia merupakan kakak dari ibu bayi, Nisa Armila (23 tahun), yang melahirkan di salah satu klinik di wilayah Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, pada Senin (13/11/2023). Namun, bayi yang lahir dengan berat badan sekitar 1,7 kilogram itu diperbolehkan pulang oleh pihak klinik dan meninggal pada Selasa (14/11/2023) malam.

Orang tua Nisa Armila, Tati Nurhayati, mengatakan, foto konten cucunya itu dikirimi oleh pihak klinik pada Kamis (16/11/2023), ketika bayi sudah meninggal dunia. Foto itu kemungkinan diambil oleh pihak klinik sebelum bayi diperbolehkan pulang pada Selasa pagi. 

"Pihak klinik kasih foto orok setelah pulang (mengadu) dari dinkes, hari Kamis. Fotonya ada tulisan turut berbahagia atas kelahiran bayi. Padahal bayinya sudah meninggal, foto itu baru dikasih," kata Tati saat dikonfirmasi, Selasa (21/11/2023).

 

Menurut dia, pihak keluarga tidak ada yang tahu proses pengambilan foto tersebut. Pihak klinik disebut tak meminta izin kepada keluarga untuk membuat konten foto tersebut. 

 

Tati menyebutkan, yang membuat pihak keluarga makin kesal, foto itu baru dikirim kepada anaknya setelah bayi meninggal dunia. Terdapat sekitar 15 foto dan video yang dikirim oleh pihak klinik. Dalam salah satu foto itu terdapat tulisan "Turut Berbahagia".

"Kami justru malah tersinggung. Anak saya jadi drop lagi. Bayi sudah dimakamkan, dikirim foto itu. Kami sakit hati. Apalagi itu tidak tahu difotonya," ujar Tati.

Tips kamar tidur bayi agar nyaman. - (Republika.co.id)

 

 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, foto kepada bayi yang baru lahir diperbolehkan untuk kepentingan catatan medik. Foto itu juga tidak boleh dipublikasikan. Namun, terkait foto yang beredar di media sosial, ia tak bisa banyak berkomentar. 

"Kalau di luar untuk catatan rekam medik, boleh asal dilakukan atas izin keluarga. Yang jadi masalah sekarang, itu izin atau tidak," kata dia.

Menurut Uus, proses pengambilan foto di luar untuk catatan rekam medik harus izin kepada pihak keluarga. Itu merupakan etika dalam mengambil foto. Namun, pihaknya akan menelusuri masalah foto konten yang beredar di media sosial saat ini.

Kasus meninggalnya bayi baru lahir itu bermula ketika pasien menjalani proses persalinan di klinik yang berada di wilayah Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, pada Senin malam. Saat melakukan proses persalinan, pasien tak mendapatkan pelayanan dengan baik.

"Jadi, adik saya, ibu yang melahirkan di sana tidak direspons dengan baik," ujar Nadia Anastasia, yang merupakan kakak pasien, beberapa waktu lalu. 

Ia mencontohkan, petugas yang menangani proses persalinan adiknya terlihat tidak profesional karena bekerja sambil bermain ponsel. Selain itu, adiknya yang menjalani proses persalinan diduga menjadi bahan pelajaran mahasiswa yang sedang praktik di klinik tersebut. 

Selain itu, adiknya yang melahirkan di klinik tersebut tidak dibersihkan seusai menjalani proses persalinan. Penanganan terhadap bayi yang baru lahir juga tidak maksimal.

Menurut dia, bayi adiknya itu memiliki berat badan sekitar 1,5 kilogram saat lahir. Namun, bayi itu hanya dimasukkan ke dalam inkubator selama beberapa jam. Pada Selasa pagi, ibu dan bayi disuruh pulang oleh pihak klinik lantaran dinyatakan sudah sehat tanpa harus melakukan penanganan lanjutan.

Tak sampai sehari berada di rumah, tepatnya pada Selasa malam, bayi berjenis kelamin laki-laki yang baru dilahirkan itu tak bergerak. Pihak keluarga kemudian membawanya ke klinik tempat bayi itu dilahirkan. Namun, sang bayi dinyatakan sudah meninggal dunia. Pihak klinik disebut tak memberikan keterangan lanjutan.

Pihak keluarga masih berupaya untuk memastikan kondisi bayi itu dengan membawanya ke rumah sakit lain. Namun, nyawa bayi itu sudah tak tertolong.

"Petugas di rumah sakit itu heran karena bayi sudah dibolehkan pulang. Padahal masih harus dirawat," kata Nadia.



Kepolisian Resor (Polres) Tasikmalaya Kota telah menerima laporan terkait kasus dugaan pelayanan buruk di salah satu klinik wilayah Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, pada Senin (20/11/2023). Pelayanan yang diduga menyebabkan seorang bayi meninggal dunia itu kini sedang diselidiki aparat kepolisian. 

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Tasikmalaya Kota Ipda Jajang Kurniawan mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait kasus itu dari keluarga korban. Saat ini, polisi disebut masih melakukan penyelidikan terkait kasus yang kini ramai di media sosial (medsos) tersebut. 

"Kami sudah terima laporan dari keluarga korban," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (21/11/2023).

Menurut dia, penyidik saat ini sedang melakukan pemeriksaan terhadap orang tua bayi yang meninggal dunia itu. Penyelidikan dilakukan dengan cara jemput bola. 

"Soalnya kondisi ibu bayi belum pulih, jadi kami datang langsung ke rumahnya," kata Jajang.

Hal yang harus dihindari saat bayi demam - (Republika.co.id)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler