Lemak Perut Berlebih Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Alzheimer

Lemak visceral berkaitan dengan banyak masalah kesehatan.

www.pixabay.com
Alzheimer (ilustrasi).
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lemak perut atau lemak visceral berlebih bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit alzheimer. Penumpukan lemak visceral di dalam tubuh tak hanya bisa dialami oleh orang bertubuh gemuk, tetapi juga orang dengan berat badan yang sehat.

Baca Juga


Lemak visceral merupakan jenis lemak yang berada di dalam rongga perut. Keberadaan lemak visceral sebenarnya berfungsi untuk melindungi organ-organ yang ada di dalam perut. 

Namun dalam jumlah yang berlebih, lemak visceral bisa meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, strok, dan diabetes tipe 2.

Studi terbaru yang dipresentasikan pada Radiological Society of North America menemukan bahwa keberadaan lemak visceral yang berlebih juga dapat berkaitan dengan risiko penyakit Alzheimer. Studi ini dilakukan karena tim peneliti menilai bahwa lemak visceral berlebih berkaitan dengan dua kondisi di dalam tubuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.

Dua kondisi yang dimaksud adalah peradangan sistemik di dalam tubuh dan kadar insulin yang tinggi. Menurut peneliti sekaligus neuroradiologist dari Washington University School of Medicine, Dr Cyrus Raji, kedua hal tersebut berperan dalam kemunculan penyakit Alzheimer.

Studi ini melibatkan 54 partisipan berusia 40-60 tahun yang dinyatakan sehat secara kognitif. Para partisipan memiliki rerata indeks massa tubuh 32. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, indeks massa tubuh 30 ke atas dapat dikategorikan sebagai obesitas.

Selama studi berlangsung, tim peneliti mengukur parameter kesehatan para partisipan melalui sejumlah pemeriksaan. Sebagian di antaranya adalah pemeriksaan kadar gula darah dan insulin.

Tim peneliti juga melakukan pemindaian MRI terhadap para partisipan untuk menakar jumlah lemak subkutan (lemak di bawah kulit) dan lemak visceral pada para partisipan. Pemindaian MRI pun dilakukan untuk mengukur ketebalan cortex atau lapisan terluar otak yang berperan dalam mengatur sejumlah fungsi, seperti fungsi bicara, persepsi, ingatan jangka panjang, dan pembuatan keputusan. Pada kasus penyakit Alzheimer, cortex biasanya akan menipis seiring dengan berkembangnya penyakit.

Pemeriksaan lain yang dilakukan oleh tim peneliti terhadap para partisipan adalah pemindaian PET. Pemindaian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein tau dan amyloid di dalam otak para partisipan. Kadar tau dan amyloid yang tinggi berkaitan dengan penyakit Alzheimer.

Studi menemukan semakin banyak lemak....

 

 

Studi ini menemukan bahwa semakin banyak lemak visceral yang menumpuk di dalam perut, semakin besar pula penumpukan protein amyloid di dalam otak. Penumpukan protein amyloid di dalam otak ini mengindikasikan risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit Alzheimer.

"Kita sudah tahu bahwa lemak visceral berkaitan dengan banyak masalah kesehatan, termasuk masalah pada jantung. Jadi, merupakan hal yang masuk akal bila lemak visceral juga berkaitan dengan perburukan kesehatan otak," ujar Dr Mary Ellen Koran, mengomentari studi tersebut.

Dr Raji menambahkan, individu dengan lemak visceral yang berlebih cenderung memiliki kadar insulin dan peradangan yang tinggi. Kedua kondisi tersebut bisa menghalau protein-protein lain di dalam otak untuk memecah amyloid.

Menurut Dr Raji, keberadaan lemak visceral berlebih di dalam tubuh tak hanya bisa dideteksi melalui pemindaian MRI. Lemak visceral berlebih juga dapat dikenali melalui beberapa tanda, seperti ukuran lingkar pinggang yang lebih besar daripada pinggul serta peningkatan kadar gula darah yang dapat dikategorikan sebagai prediabetes atau diabetes.

Menanggapi temuan terbaru ini, peneliti saraf dari Northwestern University, Dr Borna Bonakdarpour, menilai lemak visceral berlebih bukanlah penyebab terjadinya penyakit Alzheimer. Menurut Dr Bonakdarpour, lemak visceral berlebih hanyalah penanda bahwa seseorang memiliki kondisi kesehatan yang buruk karena menjalani pola hidup tidak sehat.

"Kita tahu bahwa orang yang tidak berolahraga dan memiliki pola makan buruk lebih berisiko terhadap penyakit Alzheimer," ujar Dr Bonakdarpour, seperti dilansir //NBC News// pada Selasa (21/11/2023).

Terlepas dari penadapat Dr Bonakdarpour, sejumlah studi telah menemukan bahwa lemak visceral berlebih berkaitan erat dengan risiko beragam masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mencegah atau mengurangi penumpukan lemak visceral di dalam tubuh.

Menurut Dr Raji, cara terbaik untuk mengurangi lemak visceral berlebih adalah dengan berolahraga. Jenis olahraga yang direkomendasikan oleh Dr Raji untuk menyingkirkan lemak visceral berlebih adalah latihan aerobik. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler