Mantan PM Ehud Barak Akui Israel yang Bangun Terowongan di RS Al Shifa

Ehud Barak menyebut terowongan tersebut dibangun oleh insinyur Israel.

AP/Matthias Schrader
Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak mengakui bahwa ruang bawah tanah dan terowongan yang ditemukan di bawah bangunan Rumah Sakit Al Shifa di Gaza utara dibangun oleh Israel.
Rep: Dwina Agustin Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Mantan perdana menteri Israel, Ehud Barak, menimbulkan kontroversi saat melakukan wawancara dengan Christiane Amanpour dari CNN. Dalam pembicaraan itu, dia menyatakan Israel membantu membangun beberapa ruang bawah tanah (bunker) dan terowongan di bawah Rumah Sakit Al Shifa di Gaza.

Baca Juga


Barak mengatakan, bunker yang digunakan oleh Hamas untuk beraktivitas pada awalnya dibangun oleh kontraktor Israel. Amanpour pun terkejut atas klaim tersebut.

“Ketika Anda mengatakan bahwa itu dibangun oleh insinyur Israel, apakah Anda salah bicara?” ujar pembawa acara itu.

Namun, Barak mengonfirmasi bahwa klaim itu benar. “Tidak, tidak, Anda tahu, beberapa dekade yang lalu kami mengelola tempat ini… jadi kami membantu mereka… kami membantu mereka membangun bunker ini untuk memberikan lebih banyak ruang untuk operasional rumah sakit," ujarnya dikutip dari timesofisrael.

Klip tersebut telah disebarluaskan secara daring. Para kritikus Israel menyebutnya sebagai bukti nyata bahwa Israel telah berbohong tentang Hamas yang membangun terowongan di bawah Al Shifa dan menggunakan kompleks medis untuk melindungi diri dari serangan.

Para pejabat Israel mengatakan, Hamas awalnya mengambil alih ruang bawah tanah di rumah sakit yang dibangun oleh Israel ketika masih menguasai Gaza. Namun kelompok tersebut diklaim menggali beberapa lantai lagi dan menambahkan terowongan untuk menjadikan fasilitas tersebut sebagai pusat labirin bawah tanah yang luas.

Komentar Barak dinilai tidak bertentangan dengan argumen utama Israel. Selama ini Israel hanya menyatakan bahwa Hamas telah menyalahgunakan ruang di bawah rumah sakit untuk tujuan teror, bukan menciptakannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler