Ini Tujuh Sosok Jenderal yang Berdiri di Barisan Timnas AMIN
Nama Sutiyoso hingga Adang Daradjatun masuk dalam jajaran timnas AMIN.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan cawapres Muhaimin Iskandar telah mengumumkan squad lengkap Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN. Di antara tim tersebut, terdapat sejumlah purnawiran jenderal yang selama ini dikenal oleh publik. Berikut sosok tujuh nama purnawirawan Jenderal pendukung pasangan AMIN.
1. Letjen Purnawirawan Sutiyoso
Sutiyoso merupakan tokoh nasional yang sudah malang melintang di perpolitikan tanah air. Ia pernah menjabat sebagai gubernur DKI pada 1997 sampai 2007 sebelum akhirnya digantikan oleh Fauzi Bowo. Salah satu gagasan yang cukup dikenal dari era Bang Yos adalah pembangunan jalur bus Transjakarta.
Pria yang lulus Akabri pada 1968 itu juga sempat menjabat posisi strategis lain seperti kepala Badan Intelijen Negara pada 2015 menggantikan Marcioano Norman.
Kini sosok yang juga pernah duduk sebagai Panglima Kodam Jaya dan Komandan Jenderal pasukan elite TNI AD itu aktif sebagai politikus Nasdem. Di barisan Timnas AMIN, Sutiyoso menjabat sebagai dewan penasihat.
2. Komjen Pol Oegroseno
Komjel Pol Oegroseno merupakan mantan Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia (Wakapolri) pada 2013-2014. Sosok yang malang melintang di karier kepolisian ini juga pernah menjabat sebagai Kabaharkam Polri (2012-2013), Kapolda Sumut (2010-2011) dan Kapolda Sulteng (2005).
Pria yang melanjutkan pendidikan Akademi Kepolisian pada 1978 itu, kini masuk di jajaran pendukung Anies dan Muhaimin sebagai anggota dewan penasihat.
3. Jenderal Fachrul Rozi
Jenderal Fachrul Razi merupakan mantan wakil panglima TNI pada peridoe 1999-2000. Pria kelahiran Aceh 26 Juli 1947 itu juga pernah menduduki posisi pentinga lain seperti Wakk Asisten Operasi KSAD, Gubernur Akademi Militer, dan Sekjen Departemen Pertahanan. Jika sebelumnya berada di barisan Jokowi pada 2019, kini Fachrul Razi menduduki dewan penasihat pasangan AMIN.
4. Laksamana Tedjo Edhi
Laksamana Tedjo Edhi merupakan mantan Menko Polhukam dari 17 Oktober 2014 sampai 12 Agustus 2015. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan laut pada periode 2008-2009.
Pria kelahiran Magelang tahun 1952 itu pernah menduduki Penjabat Sementara Ketua Umum organisasi massa (ormas) Nasional Demokrat (Nasdem). Dilansir laman Polkam.go.id, Tedjo pernah selama 14 tahun mengabdi di Satuan Udara.
Kemudian mulai tahun 1982 bertugas di KRI, antara lain, sebagai Palaksa KRI Teluk Penyu (513) Satuan Amfibi Armatim. Kemudian Komandan KRI Teluk Lampung (540) Satlinlamil Surabaya, Komandan KRI Teluk Semangka (512) Satfib Armatim, dan Komandan KRI Multatuli (561) Satfib Armatim. Kini ia duduk dalam jajaran anggota dewan penasihat AMIN.
5. Jenderal Tyasno Sudarto
Pria kelahiran 14 November 1948 ini pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada periode 1999-2000. Ia juga sempat duduk sebagai Pangdam IV Diponegoro dan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI. Ia termasuk jenderal yang malang melintang di dunia politik. Kini ia duduk di posisi dewan penasihat.
6. Marsdya Boisyahril Qomar
Boisyahril Qomar merupakan mantan Kepala Staf Umum TNI. Pria kelahiran 26 Maret 1956 ini pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara pada 2013. Ia juga pernah menjabat sebagai Danlanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada 2007. Sekarang ia menduduki jabatan anggota dewan penasihat.
7. Komjenpol (Purn) Drs H Adang Daradjatun
Adang Darajatun kini dikenal sebagai politikus PKS. Dilansir dari laman PKS, jabatan terakhir Adang di Polri adalah Wakil Kepala Polri dengan pangkat Komisaris Jenderal. Ia sudah dua periode menjadi anggota legislatif ( 2009–2014/2014–2019 ) dan masuk kepada periode ketiga ( 2019–2024 ).
Ia memegang sejumlah piagam kehormatan dari Presiden Republik Indonesia berupa Satyalancana Bhayangkara Pratama, Bahayangkara Nararya, Yudha Dharma Utama, Yudha Dharma Nararya, dan Jana Utama.
Selain tujuh nama tersebut, terdapat sosok-sosok purnawirawan jenderal lain yang ikut membantu pasangan AMIN . Di antaranya Letjen Burhanudin Amin (dewan penasihat), Marsekal Muda Djohan Basar (dewan penasihat), Marsdya Purn Tamsil Malik (wakil deputi kelompok strategis), Laksdya Purn Deddy Muhibah (Wakil Deputi Logistik), Letjen TNI Purn Agus Kriswanto (Deputi Teritorial Pemenangan), Marsdya Udara Basri Sidehabi (dewan pakar), Mayjen Marinir Lutfi Witoeng (dewan pakar), Marsmud Purn Pieter Wattimena (dewan pakar) dan Laksdya (Purn) Dr Ir Achmad Djamaludin (dewan pakar).