Ganjar Bantah Hasil Survei yang Sebut Elektabilitasnya Anjlok

Ganjar mengeklaim elektabilitasnya masih bagus berdasarkan survei internal.

Republika/Thoudy Badai
Calon Presiden Ganjar Pranowo menyampaikan visi misinya dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Capres dan Cawapres Republik Indonesia di Auditorium KH Ahmad Azhar, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jakarta, Kamis (23/11/2023). Dalam kesempatannya, capres dan cawapres Ganjar-Mahfud diberi kesempatan untuk menjawab sejumlah pertanyaan dari panelis terkait isu perempuan, kesejahteraan sosial, pendidikan, hukum serta isu pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Calon presiden (capres) nomor urut 1, Ganjar Pranowo membantah hasil survei sejumlah lembaga yang menunjukkan tren penurunan elektabilitasnya setelah mengkritik penegakan hukum di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengeklaim, elektabilitasnya masih bagus berdasarkan survei internal pihaknya.

Baca Juga


"Kami juga punya survei internal kami kok, kami masih bagus dan mudah-mudahan kawan-kawan dengan kepengurusan daerah berjalan. Mudah-mudahan makin bagus, kami punya komparasinya," singkat Ganjar di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Tangerang Selatan, Kamis (23/11/2023).

Pelaksana tugas (Plt) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono mengamini akan adanya evaluasi terhadap narasi yang disampaikan Ganjar-Mahfud MD. Khususnya narasi dalam menyampaikan isu-isu terkini yang terjadi di publik.

"Ya tentu kita evaluasi bagaimana untuk termasuk Pak Mahfud, bukan hanya Pak Ganjar. Karena itu satu pasangan, bagaimana untuk menanggapi isu publik dan bagaimana untuk menarasikan sebuah produk-produk kita yang ingin kita sampaikan kepada masyarakat," ujar Mardiono di Kantor Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jakarta, Rabu (22/11/2023).

"Ini narasi-narasi inilah isinya yang perlu kita evaluasi yang menjadi prioritas utama," sambungnya.

Kendati demikian, pernyataan yang diungkap Ganjar merupakan aspirasi berbagai elemen masyarakat kepadanya. Termasuk soal penegakan hukum, di mana ia memberikan nilai 5 ihwal hal tersebut selama masa pemerintahan Jokowi.

"TPN akan terus mengutamakan bahwa prioritas untuk persoalan menyuarakan gagasan, program-program, ide-ide tentang ekonomi, dan penegakkan hukum. Itu selalu akan kita gaungkan dan selalu itu akan menjadi bagian dari langkah perjalanan politik kami," ujar Mardiono.


 

Di samping itu, ia yakin bahwa pasangan Ganjar-Mahfud akan menang dalam satu putaran pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Apalagi pihaknya juga menerima aspirasi publik terkait situasi Indonesia saat ini yang kerap disuarakan pasangan nomor urut 3 itu.

"Sehingga persoalan pembicaraan yang disampaikan oleh Pak Ganjar, persoalan penegakan hukum ini bukan kritik, tapi ini adalah menjawab apa yang sedang dibutuhkan oleh rakyat kita. Termasuk isu-isu rakyat kita mengemuka," ujar Mardiono.

"Kita tetap pede, pokoknya kami yakin. Tadi disimpulkan, kita bersama rakyat, kita akan menang satu putaran," sambung Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan itu.

Sebelumnya, lembaga survei Poltracking mengungkapkan elektabilitas Ganjar-Mahfud berada pada urutan kedua. Elektabilitas Ganjar-Mahfud hanya 30,1 persen.

Mereka terpaut jauh dengan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yakni 40,2 persen. Sementara urutan ketiga adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), 24,4 persen dan sisanya 5,3 persen belum menentukan pilihan.

Wawancara dilakukan oleh Poltracking secara tatap muka. Data survei ini diambil dalam rentang waktu 28 Oktober-3 November 2023. Sementara, hasil survei LSI Denny JA menunjukkan tren elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud merosot tajam.

Survei LSI Denny JA dilakukan pada 6-13 November 2023 mencatat elektabilitas Ganjar-Mahfud berbanding terbalik dengan Anies-Muhaimin yang mulai merangkak naik. Di mana, pada Oktober 2023 lalu elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 36,9 persen, sedangkan November 2023 hanya 28,6 persen. Di sisi lain, elektabilitas Anies-Muhaimin di Oktober 2023 sebesar 8,8 persen, lalu November 2023 melonjak menjadi 20,3 persen. Lalu, Prabowo-Gibran tetap berdiri kokoh pada urutan pertama dengan elektabilitas 40,3 persen.

 

Peta koalisi usai Partai Demokrat menyatakan mendukung Prabowo Subianto. - (Republika)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler