Gencatan Senjata di Gaza akan Dimulai Jumat Pagi
Daftar seluruh warga sipil yang akan dibebaskan dari Gaza telah disepakati.
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Gencatan senjata antara Hamas dan Israel akan dimulai pada Jumat (24/11/2023) pagi, waktu Palestina. Di hari yang sama, sandera-sandera Israel juga akan dibebaskan oleh Hamas.
“Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza akan dimulai pada hari Jumat pukul 7 pagi, dan gelombang pertama sandera akan dibebaskan pada pukul 4 sore,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, dilansir dari Alarabiya, Kamis (23/11/2023).
Majed al-Ansari mengatakan kepada wartawan di Doha, daftar seluruh warga sipil yang akan dibebaskan dari Gaza telah disepakati.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengonfirmasi bahwa gencatan senjata dengan pasukan Israel di Jalur Gaza akan dimulai pada hari Jumat pukul 7.00 pagi. “Gencatan senjata berlaku selama empat hari, terhitung sejak Jumat pagi, disertai dengan penghentian seluruh aksi militer dari Brigade Qassam dan perlawanan Palestina, serta musuh Zionis sepanjang masa gencatan senjata,” kata al-Qassam.
Menurut al-Qassam, gencatan senjata di Gaza akan mencakup gencatan senjata komprehensif di utara dan selatan jalur tersebut. “Qatar, yang telah memimpin upaya mediasi antara Israel dan Hamas, mengharapkan warga Palestina dibebaskan dari penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan tersebut,” kata al-Ansari kepada wartawan di Doha.
Israel telah menerima daftar awal sandera yang akan dibebaskan dari Gaza, yang direncanakan dilakukan setelah gencatan senjata dengan Hamas dilaksanakan pada hari Jumat, kata kantor perdana menteri Israel pada hari Kamis.
“Pihak berwenang terkait sedang memeriksa rincian daftar tersebut dan saat ini sedang menghubungi semua keluarga,” katanya dalam sebuah pernyataan.