Pemain The Marvels Ini Bela Palestina, tak Takut Kehilangan Pekerjaannya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyuarakan dukungan untuk Palestina tampaknya dapat membuat sejumlah selebritas Hollywood tersandung masalah. Meski begitu, aktor Saagar Shaikh tampak tidak takut dan memilih untuk terus menyuarakan dukungannya terhadap Palestina.

Salah satu artis Hollywood yang belum lama ini tersandung masalah akibat menyuarakan dukungan untuk Palestina adalah aktris senior Susan Sarandon. Sarandon didepak oleh agensinya sendiri setelah berorasi dalam aksi solidaritas untuk palestina.

Aktris Melissa Barrera juga dikeluarkan dari proyek film Scream 7 setelah membuat unggahan pro Palestina. Pemberhentian sepihak terhadap Barrera diikuti oleh mundurnya aktris Jenna Ortega dari proyek film tersebut.

Situasi ini tampaknya tak menyurutkan tekad Shaikh untuk bersuara lantang membela Palestina. Aktor pemeran Aamir Khan dalam serial "Ms Marvel" dan film The Marvels ini tetap rutin membuat unggahan pro Palestina melalui akun media sosialnya.

Banyak pihak yang mengapresiasi dan mendukung upaya Shaikh dalam membela Palestina. Namun, tak sedikit pula penggemar yang khawatir karier Shaikh di Hollywood akan terganggu bila dia terus menyuarakan dukungannya untuk Palestina secara vokal.

Melalui siaran podcast "Salaam Nerds" episode 544, Shaikh sempat membahas masalah tersebut. Shaikh secara tegas menyatakan dia tidak peduli bila tindakannya membela Palestina akan mempertaruhkan pekerjaannya di Hollywood.

"Saya tidak peduli bila pekerjaan saya dipertaruhkan. Saya akan cari yang lain (bila kehilangan pekerjaan di Hollywood). Saya akan menjadi tukang kayu bila perlu. Saya tidak peduli," ungkap Shaikh pada menit ke-38 dalam siaran podcast tersebut pada Kamis (23/11/2023).

Shaikh mengatakan setiap orang sejatinya memiliki suara. Dia merasa suara tersebut akan menjadi sia-sia bila tidak digunakan.

Meski saat ini The Marvels sedang tayang di bioskop, Shaikh mengungkapkan dirinya sengaja tidak berpartisipasi aktif dalam kegiatan promosi film tersebut. Dia merasa kegiatan mempromosikan film di saat banyak orang yang tewas di Gaza bukanlah hal yang penting.

"Itu hanyalah film, dan orang-orang sedang diambang kematian, dan (uang pajak) kita membiayai itu," ujar Shaikh.

Ikuti Whatsapp Channel Republika