5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membela Palestina

Semangat membela Palestina menggema di seluruh dunia. Agar pembelaan terhadap Palestina kian membara, yuk perhatikan 5 hal berikut ini!

retizen /ventin yurista
.
Rep: ventin yurista Red: Retizen
Foto: republika.co.id

Semangat membela Palestina menggema di seluruh dunia. Aksi demonstrasi menolak serangan Israel atas Palestina digelar di berbagai negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, Malaysia, Korea Selatan, dan lainnya. Indonesia tak mau kalah. Aksi akbar telah terlaksana di Monumen Nasional (Monas) pada 5 November 2023 lalu, yang dihadiri oleh ratusan ribu orang dari berbagai kalangan.

Selain aksi demonstrasi, pembelaan terhadap Palestina pun viral di dunia maya. Di berbagai media sosial, tagar #standwithPalestine dan #freepalestine masih menjadi topik populer hingga saat ini. Dukungan terhadap Palestina juga mengalir dari para selebriti dan influencer. Mereka ramai-ramai mengunggah gambar semangka sebagai simbol bendera Palestina. Tak sedikit pula selebgram yang nyaris setiap hari mengunggah berita tentang Palestina.

Seruan boikot produk-produk yang mendukung Israel juga kian membahana. Berbagai brand akhirnya menyatakan keberpihakannya pada Palestina, mulai brand produk makanan, kosmetik, hingga kebutuhan rumah tangga.

Semangat masyarakat untuk membela Palestina tersebut sungguh luar biasa. Kaum muslimin sedunia, yang kerap terpecah karena perbedaan negara dan golongan, kini bersatu untuk membela saudara seiman yang terzalimi di Palestina. Nah, agar semangat membela Palestina ini lebih bergelora, lima hal berikut ini patut kita perhatikan.

1. Yuk, belajar tentang Palestina!Agar aksi membela Palestina ini tidak sekadar ikut-ikutan atau FOMO (Fear of Missing Out), mari mempelajari benar tentang masalah Palestina ini. Kita bisa belajar sejarah Palestina dan Al Aqsha, kenapa Israel meyerang Palestina, solusi tuntas masalah ini, dan tentang perkara-perkara lain yang berkaitan. Pastikan kita belajar dari sumber yang terpercaya, dan jangan sampai terpengaruh provokasi yang menyesatkan.


2. Bukan sekadar masalah kemanusiaanPalestina dan Baitul Maqdis memiliki arti yang sangat penting dalam Islam. Di sanalah tanah yang diberkahi, kiblat pertama kaum muslimin, dan bumi para nabi. Maka bagi seorang muslim, masalah Palestina bukan sekadar perkara kemanusiaan.
Saat kita membela Palestina, spirit kita bukan sekadar karena iba pada korban konflik wilayah, tapi hendaknya ada getar keimanan yang terpancar. Ada akidah yang bergejolak saat Al Aqsha dirusak. Ada ghirah yang membara untuk menyelamatkan saudara seagama. Bukankah nanti di akhirat kita pun akan ditanya, apa yang sudah kita lakukan untuk membela Al Aqsha?
3. Meneladani pejuang PalestinaRakyat Palestina telah mengorbankan rumah, harta, keluarga, bahkan nyawa mereka, semata demi menjaga Baitul Maqdis, jantung umat Islam sedunia. Maka saat membela Palestina, teladani pula kegigihan para pejuang Al Aqsha untuk menegakkan agama. Mereka saja, dengan keadaan yang serba terbatas, begitu teguh dalam memperjuangkan agama, mengapa kita yang hidup nyaman justru bermalas-malasan dan kehilangan harapan?
Pengorbanan mereka adalah alarm bagi kaum muslimin, agar segera bangkit dan bersatu memperjuangkan tegaknya Islam. Agar umat muslim tak lagi berseteru dan fokus untuk menegakkan syariah. Jangan sampai pengorbanan besar rakyat Palestina menjadi sia-sia belaka.
4. Tentang solusi dua negaraBeberapa kalangan menyerukan agar Israel dan Palestina menghentikan peperangan, lalu menjadi dua negara yang hidup berdampingan dengan damai. Inilah yang dikenal dengan solusi dua negara (two-state solution), yang juga digaungkan oleh PBB dan negara-negara lainnya.
Masalahnya, apa yang terjadi di Palestina bukan sekadar konflik wilayah, tapi penjajahan. Orang-orang Zionis Yahudi tiba-tiba eksodus ke wilayah Palestina, membantai dan mengusir penduduk setempat, lalu secara sepihak memproklamasikan negara Israel pada 1948. Lebih dari 75 tahun Israel menjajah Palestina, tapi Israel tak berhenti membuat ulah. Berulangkali perundingan damai digelar, tapi Israel terus menyerang. Aturan internasional pun selalu dilanggar. Warga sipil dibantai, sekolah dan rumah sakit pun dibombardir. Jelas, Israel tak mengerti bahasa diplomasi. Maka satu-satunya cara untuk menghentikan agresi Israel adalah dengan perlawanan untuk mengusir Israel dari bumi Palestina. Jadi, saat membela Palestina, jangan pernah menyuarakan solusi dua negara. Itu bukan solusi, tapi hanya ilusi!
5. Jangan cukupkan dengan doa dan donasi Doa dan donasi itu perlu, tapi hanya bisa mengobati untuk sementara waktu, sedangkan Palestina juga butuh solusi jangka panjang yang menyeluruh. Solusinya, penjajah Israel harus disingkirkan, Palestina harus dibebaskan. Tak ada acara lain, selain jihad.
Namun, jihad yang efektif adalah ketika umat Islam bersatu dalam satu kepemimpinan, yaitu Khilafah. Khilafah akan menyatukan umat muslim sedunia, mengembalikan wibawa kaum muslimin, mengomando pasukan untuk berjihad, dan membebaskan kaum muslim, bukan hanya di Palestina, tapi juga di Suriah, Rohingya, Xinjiang, dan di seluruh dunia. Jadi, saat membela Palestina, jangan lupa mengopinikan pula pentingnya persatuan umat dan Khilafah. Demikianlah lima hal yang perlu kita perhatikan saat membela Palestina. Semoga segala Upaya kita dalam membela Palestina diterima Allah sebagai amal jariyah. Dan semoga Allah selamatkan saudara-saudara kita di sana, serta memberikan kemenangan yang nyata.

sumber : https://retizen.id/posts/247465/5-hal-yang-perlu-diperhatikan-saat-membela-palestina
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler