Kata Dajjal tak Disebut dalam Alquran, Mengapa?
Kata Dajjal tak disebutkan dalam Alquran.
REPUBLIKA.CO.ID, SURIAH -- Dajjal muncul pada akhir zaman dan menyesatkan manusia. Kemunculannya itu sebagai tanda bahwa kiamat telah dekat. Informasi tentang Dajjal dapat ditemukan dalam sejumlah hadits nabi Muhammad SAW. Namun demikian kemunculan Dajjal sebagai tanda akan terjadinya kiamat tidak disebutkan secara eksplisit dalam Alquran. Mengapa demikian?
Sebenarnya Alquran dalam surat Al Anam ayat 158 secara tidak langsung mengungkapkan kemunculan Dajjal sebagai salah satu tanda akan kiamat. Allah berfirman:
هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلَائِكَةُ أَوْ يَأْتِيَ رَبُّكَ أَوْ يَأْتِيَ بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ ۗ يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا ۗ قُلِ انْتَظِرُوا إِنَّا مُنْتَظِرُونَ
Artinya: Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu sesungguhnya Kami pun menunggu (pula)". (Alquran surat Al Anam ayat 158).
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya ketika sampai pada penjelasan Au Yati ba'du ayati robbika yauma Yati ba'du ayati robbika la yanfa'u nafsan iymanuha (atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang) menjelaskan bahwa sebelum kiamat terjadi muncul tanda-tanda kiamat. Di antara tanda-tanda kiamat itu, Ibnu Katsir menukil hadits yang menjelaskan tentang Dajjal sebagai tanda kiamat.
Ibnu Jarir mengatakan dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :
ثلاث إذا خرجن لا ينفع نفسا إيمانها لم تكن آمنت من قبل ، أو كسبت في إيمانها خيرا، طلوع الشمس من مغربها ، والدجال ، ودابة الأرض
Artinya: Ada tiga hal yang jika sudah keluar maka tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang tidak beriman sebelumnya, atau belum mengerjakan kebaikan dalam masa imannya, yaitu terbitnya matahari dari Barat, Dajjal dan binatang melata dari bumi. (HR. Ahmad, Muslim, At Tirmidzi).
Ada pendapat bahwa tidak disebutkan kata Dajjal secara eksplisit dalam Alquran adalah karena saking hinanya Dajjal sehingga tidak pantas disebutkan secara langsung dalam Alquran. Meski demikian banyak hadits yang menjelaskan tentang Dajjal. Maka bagi seorang Muslim tinggal mengimani saja tanda-tanda kiamat salah satunya kemunculan Dajjal.
Sebagaimana dikatakan Syekh Abu Ja'far at Thahawy:
,ونؤمن بأشراط الساعة من خروج الدجال ونزول عيسى ابن مريم عليه السلام من السماء ونؤمن بطلوع الشمس من مغربها وخروج دابة الأرض من موضعها
Artinya: Kami mengimani tanda-tanda kiamat, (di antaranya) yaitu keluarnya Dajjal, turunnya Isa ibn Maryam 'alaihis salam dari langit, kami mengimani munculnya matahari dari arah baratnya, dan keluarnya binatang bumi dari tempatnya (Lihat Al Aqidah at Thawiyah)
Tentang seperti apa Dajjal diinformasikan dalam sebuah hadits: Rasulullah SAW bersabda
إِنَّ مَسِيْحَ الدَّجَّالِ رَجُلٌ، قَصِيْرٌ، أَفْجَعُ، جَعْدُ، أَعْوَرٌ، مَطْمُوْسُ الْعَيْنِ، لَيْسَ بِنَاتِئَةٍ وَلاَ جَحْـرَاءَ، فَإِنْ أَلْبَسَ عَلَيْكُمْ؛ فَاعْلَمُوْا أَنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ.
“Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki, pendek, jarak antara kedua betisnya berjauhan, keriting, buta sebelah, mata yang terhapus tidak terlalu menonjol, tidak pula terlalu ke dalam, maka jika dia melakukan kerancuan (mengaku sebagai Rabb) kepadamu, maka ketahuilah sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah,” (HR Abu Dawud).
Ada satu surat dalam Alquran yang keutamaannya dapat menghindarkan dari dari fitnah Dajjal. Yakni surat Al Kahfi.
Dari Abu Darda’ r.a, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
Artinya: “Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 809)
Surat Al Kahfi tergolong surat Makkiyah. Surat ini merupakan surat ke-18 dalam tertib susunan surat dalam Alquran. Surat Al Kahfi terdiri dari 110 ayat. Pada ayat 1-74 masuk pada Juz 15 sedangkan ayat 75-110 masuk pada juz 16.
Pada surat ini terdapat ayat-ayat yang menceritakan tentang kisah para pemuda saleh yang tertidur dalam sebuah gua beratus-ratus tahun lamanya. Mereka adalah orang yang beriman kepada Allah SWT dan menentang penguasa yang zalim di zamannya.
Selain terhindar dari fitnah Dajjal, dengan sering membaca surat Al Kahfi akan membuat diri bercahaya.
Sebagaimana wasiat Rasulullah kepada Ali bin Abi Thalib yang dapat ditemukan dalam kitab Wasiyatul Mustofa yang disusun oleh Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syaran.
وَمَنْ قَرَأَ عِنْدَ مَضْجِعِهِ آخِرَ آيَةِ الْكَهْفِ بُنِيَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مِنْ رَأْسِهِ إِلَى كَعْبِهِ
Artinya: Dan barangsiapa yang membaca akhir surat Al Kahfi ketika akan tidur, maka baginya cahaya dari kepala sampai kakinya.
Maknanya orang yang membaca surat Al kahfi atau pada bagian akhir surat Al Kahfi dia akan memperoleh petunjuk Allah SWT pada setiap anggota badannya. Sehingga tak ada satupun bagian tubuhnya yang terjerumus dalam dosa. Berkah istiqamah membaca Al Kahfi, maka Allah menjaga matanya sehingga terhindar dari memandang kemaksiatan, Allah menjaga mulutnya terhindar dari gibah dan fitnah.
Sebaliknya Allah memberikan petunjuk agar setiap kalam yang keluar dari mulutnya adalah kebaikan. Allah menjaga tangannya agar tidak mencuri hak orang lain, menyakiti orang lain. Allah juga jaga kakinya agar tidak menginjak ke tempat-tempat maksiat. Sebaliknya Allah memberikan petunjuk orang yang membaca surat Al Kahfi pada tempat-tempat yang baik yang dapat lebih mendekatkan dirinya kepada Allah SWT.