Program Makanan Anak Stunting di Depok Jalan Lagi, Dinkes Klaim Telah Evaluasi
Dinkes Depok akan menggelar demo masak menu makanan stunting.
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Program pemberian makanan tambahan (PMT) lokal untuk anak stunting atau gizi kurang di Kota Depok, Jawa Barat kembali dijalankan setelah tiga hari diberhentikan sejak Jumat (24/11/2023). Dinas Kesehatan (Dinkes) mengklaim telah melakukan sejumlah perbaikan saat tiga hari program dihentikan sementara.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Depok Zakiah membenarkan program PMT telah dimulai lagi pada Senin (27/11/2023). Sejumlah upaya sudah dilakukan oleh pihaknya sebagai evaluasi dari dua pekan program dijalankan.
"Ya, hari ini sudah berjalan lagi. Kami melakukan beberapa hal, diantaranya evaluasi kenaikan BB (berat badan) balita secara keseluruhan, peningkatan sosialisasi kepada masyarakat dan kader baik di puskesmas dan melalui webinar, evaluasi menu PMT mana saja yang lebih disukai oleh balita," kata Zakiah kepada Republika.co.id, Senin (27/11/2023).
Selain upaya-upaya itu, Zakiah menyebut Dinkes Depok akan menggelar demo masak menu-menu yang ada dalam program PMT. Hal ini dilakukan agar tujuan dari program, yaitu edukasi makanan bergizi kepada warga bisa dipahami dan dipraktikkan oleh masyarakat setelah masa bantuan PMT selesai.
"Besok kami ada keguatan demo masak PMT lokal dengan kader dan PKK. Kami punya banyak menu, supaya kader dan ibu balita bisa buat sendiri selanjutnya," katanya.
Sebelumnya, PMT dengan anggaran Rp 4,9 miliar di Depok dihentikan sementara, mulai dari tanggal 24 hingga 26 November. Bantuan dihentikan sementara setelah program ini ramai disorot lantaran menu PMT dinilai tidak memenuhi standar gizi karena berupa otak-otak, nugget hingga nasi kuah sup.