Menlu Retno Pastikan Bantuan Indonesia Masuk ke Gaza

Indonesia kirim dua tahap bantuan kemanusiaan ke Gaza

Republika/Thoudy Badai
Petugas berjaga di area lokasi pelepasan bantuan kemanusiaan untuk Palestina di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (20/11/2023). Pemerintah Indonesia bersama perusahaan dan donatur kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina sebanyak 21 ton yang terdiri dari bantuan logistik, alat medis dan obat-obatan.
Rep: Wahyu Suryana Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan, Indonesia sudah mengirim dua tahap bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina. Ia memastikan, semua bantuan kemanusiaan yang dikirim sudah masuk Gaza.

Baca Juga


Ia menekankan, bantuan-bantuan itu berasal dari pemerintah maupun dari masyarakat melalui lembaga-lembaga kemanusiaan. Bantuan tahap pertama diterbangkan dari Jakarta pada 4 November 2023 dengan berat 50,8 ton. "Bantuan tersebut sudah masuk ke Gaza," kata Retno, Senin (27/11).

Kemudian, Indonesia kembali melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan dari Jakarta 20 November 2023 seberat 39,6 ton. Terdiri dari 21,2 ton bantuan pemerintah dan 18,4 ton bantuan yang berasal dari masyarakat. "Dan seluruh bantuan tahap kedua ini sudah berhasil masuk ke Gaza," ujar Retno.

Untuk mekanisme, ia menerangkan, bantuan kemanusiaan itu dikirimkan ke Bandara Al Arish, Mesir. Lalu, diserahterimakan ke Bulan Sabit Merah di Mesir, kemudian pengecekan barang oleh Israel di checkpoint Nitzana.

"Dikirim ke Gaza melalui Rafah dan diserahkan ke Bulan Sabit Merah Palestina dan UNRWA," kata Retno.

Ia mengingatkan, Palestina merupakan satu-satunya negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 yang belum merdeka. Karenanya, Indonesia akan terus mendukung perjuangan bangsa Palestina itu.

Selain itu, Retno menekankan, Indonesia akan terus melakukan upaya-upaya dalam rangka mencegah jatuhnya lebih banyak korban jiwa. Serta, mengawal terwujudnya keadilan dan akuntabilitas atas konflik Israel-Palestina.

Termasuk, lanjut Rentno, tanggung jawab Israel atas pelanggaran hukum internasional yang dilakukannya selama ini. Serta, reparasi yang setimpal dan dukungan internasional untuk membantu Palestina. "Untuk boleh dan membangun kembali infrastrukturnya," ujar Retno.

Sementara itu, Israel dan Hamas telah memulai gencatan senjata selama empat hari, Jumat (24/11/2023). Sebagai bagian dari kesepakatan, Hamas akan membebaskan 13 warga Israel yang mereka sandera.

Baca juga: Syekh Isa, Relawan Daarul Quran di Gaza Syahid Sekeluarga dan Kisah Putri Dambaannya

Gencatan senjata dimulai pada pukul 07:00 waktu setempat dan berlaku menyeluruh di wilayah selatan serta utara Gaza. Selama gencatan senjata berlangsung, bantuan kemanusiaan akan dialirkan ke Gaza, termasuk di dalamnya bahan bakar.

Sejak menggempur Gaza pada 7 Oktober 2023, Israel diketahui melarang pengiriman bahan bakar ke Gaza.

Sejauh ini jumlah warga Gaza yang terbunuh akibat serangan Israel yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 telah melampaui 14.500 jiwa. Mereka termasuk 6.000 anak-anak dan 4.000 perempuan. Sementara korban luka mencapai sekitar 33 ribu orang.     

Sebulan Genosida di Gaza - (Republika)

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler