SMGR Kuasai 50 Persen Pangsa Pasar Semen di Indonesia

Saat ini SMGR memiliki tujuh merek semen yang memimpin pasar di masing-masing region.

Dok.Humas PT Semen Padang
Pabrik Semen Padang. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar semen di Tanah Air.
Rep: Retno Wulandhari Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar semen di Tanah Air. Direktur Keuangan dan Manajemen Portofolio SMGR Andriano Hosny Panangian mengatakan, perseroan terus meningkatkan kapabilitas untuk mempertahankan kepemimpinan pasar. 

Baca Juga


Andriano mengatakan, saat ini kondisi persaingan pasar cukup ketat sebagai akibat dari kelebihan kapasitas produksi semen. Meski demikian, manajemen perseroan melihat industri semen nasional memiliki prospek yang baik, didorong oleh permintaan semen untuk pengembangan properti dan perumahan.

"Untuk itu, pengembangan diversifikasi produk dan layanan menjadi sebuah keharusan untuk menjajaki peluang-peluang bisnis baru yang berkontribusi pada kinerja positif dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," kata Andriano saat Pubex Live 2023, Selasa (28/11/2023).

Dengan dukungan sumber daya yang kompeten, fasilitas produksi dan distribusi yang luas, serta finansial yang kuat, SMGR diyakini akan mampu menghadirkan produk dan layanan inovatif dan berkualitas untuk melayani berbagai kebutuhan pembangunan di pasar nasional maupun regional.

Saat ini SMGR memiliki tujuh merek semen yang memimpin pasar di masing-masing regionnya, antara lain, Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix, Semen Andalas, Semen Baturaja, serta Thang Long Cement. 

Operasional SMGR didukung pabrik semen terintegrasi di sembilan lokasi, pabrik pengemasan di 26 lokasi, delapan pabrik penggilingan semen, dan tujuh pelabuhan. Sedangkan, jalur distribusi diperkuat oleh 385 distributor baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC), serta 70 ribu toko ritel di Indonesia.

SMGR juga menjalankan sejumlah lini bisnis lain sebagai bentuk pengembangan diversifikasi produk dan layanan, seperti lini bisnis turunan semen yang meliputi beton siap pakai, mortar, dan pracetak. Perseroan juga memiliki ekosistem bisnis yang meliputi pertambangan, kemasan, pengelolaan limbah ramah lingkungan, logistik, layanan teknologi informasi dan kawasan industri.

Hingga kuartal III 2023, SMGR mencatatkan, peningkatan volume penjualan 5,9 persen menjadi 29,2 juta ton, serta kenaikan pendapatan empat persen menjadi Rp 27,7 triliun. Sejalan dengan peningkatan volume penjualan dan kenaikan pendapatan, SMGR mencatatkan laba bersih Rp 1,71 triliun atau naik 1,8 persen dari periode sebelumnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler