Kesaksian Tentara Israel Ungkap Kemungkinan Militer Tembak Warga Sipil pada 7 Oktober

Israel melancarkan kampanye militer di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

AP
Militer Israel (ilustrasi).
Rep: Dwina Agustin Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Dalam sebuah laporan yang disiarkan oleh Channel 12 News Israel, seorang letnan dua dari unit tank Israel yang diidentifikasi sebagai Michal berbicara tentang pengalamannya dalam mengejar pejuang Palestina dalam operasi 7 Oktober. Dalam kesakian itu menimbulkan pertanyaan yang kontroversi atas tindakan tentara Israel.

Kesaksian tentara Israel ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah militer menembaki warga sipil Israel berdasarkan "Hannibal Protocol” selama serangan mendadak pada 7 Oktober oleh kelompok Palestina Hamas terhadap permukiman Yahudi di dekat Jalur Gaza.

Baca Juga


“Kami sampai di pintu masuk kompleks (Hulit) dan pintu gerbangnya ditutup. Seorang tentara mendatangi saya, agak ketakutan, dan berkata, 'Teroris sudah masuk sekarang.' Kami memasuki kompleks, mendobrak gerbang dengan tank, dan mengikuti arahan yang ditunjukkan oleh tentara tersebut,” katanya.

“Kemudian tentara itu mengatakan kepada saya, 'Tembakan di sana. Teroris ada di sana.' Saya bertanya kepadanya, 'Apakah ada warga sipil (Israel) di sana?' Tanggapannya adalah, 'Saya tidak tahu, tembak saja,'” ujarnya menceritakan ulang adegan tersebut.

Michal memutuskan untuk tidak menembak sasaran dengan tank karena itu adalah pemukiman Israel. "Namun saya menembak menggunakan senapan mesin di pintu masuk sebuah rumah,” katanya mengaku.

Laporan Channel 12 muncul ketika seorang pilot angkatan bersenjata Israel mengatakan, militer menerapkan  "Hannibal Protocol” selama serangan mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober. Dalam sebuah wawancara dengan harian Haaretz Lieut. Kolonel Nof Erez menarik perhatian pada kemungkinan bahwa pasukan Israel yang merespons serangan Hamas mungkin telah menerapkan arahan tersebut.

Sebuah laporan Haaretz mengungkapkan, sebuah helikopter militer Israel menembaki orang-orang bersenjata Palestina dan orang-orang Israel yang sedang menghadiri festival musik di dekat Kibbutz Be'eri di pinggiran Gaza pada 7 Oktober. Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

Sejak itu, serangan Israel telah membunuh sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 perempuan. Sedangkan menurut data Israel, Korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler