BTN Targetkan Spin Off Rampung pada Semester II 2024
Proses akuisisi dapat berlangsung pada April hingga Juni tahun depan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN terus mengupayakan langkah pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS). Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu menyebut aksi korporasi itu ditargetkan rampung pada semester II 2024.
Terkait perkembangannya, Nixon menjelaskan, saat ini BTN sedang dalam tahap akuisisi bank umum syariah. "Kami telah mengirimkan letter of interest kepada setidaknya dua objek (bank)," ujar Nixon saat Pubex 2023, Rabu (29/11/2023).
Menurut Nixon, surat penawaran untuk ikut dalam due diligence tersebut telah diajukan sejak awal November lalu. Meski demikian, Nixon enggan menyampaikan keterangan lebih lanjut terkait dua bank tersebut.
Nixon menjelaskan, langkah akuisisi ini merupakan tahapan awal dari proses spin off UUS BTN. Pada tahap pertama ini, BTN akan mengakuisisi bank syariah yang akan dijadikan sebagai cangkang untuk kemudian digabung dengan BTN Syariah.
Adapun proses due diligence dengan bank cangkang diperkirakan memakan waktu hingga tiga bulan. Setelah itu, Nixon berharap proses akuisisi dapat berlangsung pada April hingga Juni tahun depan.
"Sekitar Juni atau semetser II, BTN Syariah akan digabungkan dengan target bank sehingga BTN telah memenuhi POJK terkait perbankan syariah," kata Nixon.
Berdasarkan aturan OJK, Nixon mengatakan, BTN harus melaksanakan spin off selambat-lambatnya dua tahun setelah aset BTN Syariah mencapai Rp 50 triliun. Nixon memperkirakan angka tersebut akan tercapai pada tahun ini.
"Sekarang BTN Syariah sudah Rp 49 triliun, sehingga paling lambat dua tahun setelah ini kita harus konkret memiliki satu bank syariah," ujar Nixon.