Penyebab Kasus HIV/AIDS di Majalengka Didominasi Homo

KPA diminta terus menggencarkan edukasi untuk mencegah penularan HIV.

ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/hp.
(ILUSTRASI) Peringatan Hari AIDS Sedunia.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA — Masyarakat diminta menghindari aktivitas yang dapat meningkatkan risiko penularan HIV. Di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, kasus HIV/AIDS disebut didominasi lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki (LSL). 

Baca Juga


Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Majalengka Bayu Jaya mengatakan, pihaknya mencatat total kasus HIV/AIDS di Kabupaten Majalengka selama rentang waktu 2011-2022 mencapai 840 orang.

Adapun pada 2023, periode Januari-Oktober, kasus HIV/AIDS terdata 180 orang. “Penularan kasusnya didominasi oleh LSL,” kata Bayu, saat peringatan Hari AIDS Sedunia, yang digelar di Lapangan Tenis Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Majalengka, Jumat (1/12/2023).

Selain aktivitas seksual yang berisiko, Bayu mengatakan, penularan HIV dapat terjadi, antara lain akibat penggunaan jarum suntik secara bergantian ataupun transfusi darah yang tidak aman.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Majalengka Eman Suherman berharap peringatan Hari AIDS Sedunia dapat menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran semua pihak akan HIV/AIDS. Peringatan Hari AIDS Sedunia kali ini mengangkat tema “Bergerak Bersama Komunitas, Akhiri AIDS 2030”.

Eman meminta KPA semakin intens melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat ihwal HIV/AIDS. Dengan bekal pengetahuan, diharapkan masyarakat semakin sadar untuk mencegah penularan HIV/AIDS.

“Epidemi HIV/AIDS merusak tatanan kesehatan masyarakat, terutama generasi muda. Dibutuhkan sinergisitas semua, lintas sektor, untuk mencegahnya,” kata Eman.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler