Mengapa Islam Melarang Bunuh Diri?

Ada sejumlah ayat Alquran yang menegaskan larangan bunuh diri.

factretriever
Bunuh diri (ilustrasi)
Rep: Andrian Saputra Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Allah melarang hambanya suatu tindakan aniaya, baik untuk orang maupun dirinya sendiri, termasuk bunuh diri. Ketua bidang Keislaman Nasyiatul Aisyiyah, Nur Arina, menyebutkan landasan pelarangan bunuh diri sebagaimana firman Allah,

Baca Juga


وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

 Artinya: "Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (An Nisa ayat 29).

 "Tindakan bunuh diri kerap dipilih seseorang karena diimpit masalah yang rumit yang seolah olah dirinya tidak mampu lagi mengatasinya. Sehingga bunuh diri dianggap akan menyelesaikan masalah yang menimpanya," ujar dia.

 Banyak faktor lain yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan bunuh diri, antara lain ada keluarga lain yang melakukan tindakan serupa, perilaku impulsif (melakukan tindakan karena dorongan hati), kesehatan mental, dan yang marak terjadi akhir-akhir ini ada perilaku perundungan sehingga membuat seseorang merasa dikucilkan dan tidak berharga. 

Allah yang Maha Penyayang sudah memberikan petunjuknya dalam Alquran agar manusia selalu optimistis dalam menghadapi masalah, beberapa petunjuk-Nya dalam Alquran,

 Pertama, surat Ali Imran Ayat 139

وَلَا تَهِنُوۡا وَ لَا تَحۡزَنُوۡا وَاَنۡتُمُ الۡاَعۡلَوۡنَ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ‏ “

 Artinya: Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu beriman." (Ali Imran. Ayat 139)

 Kedua, surat Al Baqarah Ayat 286

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286) 

 Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Al baqarah ayat 286)

 Ketiga,  surat Al Insyirah Ayat 5-6

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً

 Artinya: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Al Insyirah ayat 5-6).

"Tentu, untuk tumbuh menjadi pribadi yang baik dengan kesehatan mental yang baik pula perlu dukungan dari orang sekitar, orang terdekat, orang tua, guru, dan lingkungan pertemanan yang baik," kata dia.

Peringatan berupa efek negatif bisa menjadi salah satu metode untuk menjadi bahan untuk menjadi pertimbangan sebelum kita melakukan tindakan negatif, karena ada konsekwensi buruk yang akan kita terima atas tindakan itu. Seperti peringatan Rasulullah akan azab yang diterima seseorang ketika melakukan bunuh diri.

Dalam sebuah hadist dari Tsabit bin Adh Dhohhak, Rasulullah SAW bersabda,

وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَىْءٍ عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: “Barang siapa yang membunuh dirinya sendiri dengan suatu cara yang ada di dunia, niscaya kelak pada hari kiamat Allah akan menyiksanya dengan cara seperti itu pula.” (HR. Bukhari dan Muslim).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler