Wisata Religi Hingga Pantai Cantik Thailand, Ada Pattani yang Larang Tempat Maksiat
Pattani ialah salah satu wilayah yang memiliki populasi Muslim terbesar di Thailnd.
REPUBLIKA.CO.ID, OLEH SANTI SOPIA
BANGKOK -- Wangi rempah khas Timur Tengah dalam masakan Gulai Kawah begitu tercium ketika memasuki salah satu restoran halal di Pattani, Thailand Selatan. Gulai daging kawah ini terbuat dari daging kambing dengan cita rasa kuah gulai penuh bumbu dan sedikit pedas.
Nama restorannya adalah Bakkahland resort yang juga dikenal sebagai perkampungan serambi Makkah. Nuansa restorannya dibuat Islami dengan sejumlah dekorasi bertuliskan Arab.
Mengapa Serambi Makkah? Pattani memang merupakan salah satu wilayah yang memiliki populasi Muslim paling banyak di Thailand. Di sana, bisa ditemukan sejumlah institusi pendidikan Islam maupun masjid-masjid yang berdiri di pinggiran jalan.
Jejak penyebaran agama Islam masih terasa kental di sejumlah wilayah Thailand Selatan. Wilayah Thailand Selatan diketahui pernah menjadi persinggahan para pedagang Timur Tengah yang juga menyebarkan agama Islam, termasuk ke Indonesia.
Kini Thailand Selatan kian banyak diminati wisatawan, terutama setelah kejadian konflik yang kerap terdengar perlahan mulai hilang. Hal ini berkat pemerintahan yang dianggap semakin akomodatif.
Tak ada lagi terlihat letupan konflik dan kekerasan di Thailand selatan, berbagai etnis dan budaya dan agama daro warga Thai, Melayu, Tionghoa, hidup saling berdampingan. Kendati masih terasa sedikitnya kontrol dari pemerintah yang umumnya mayoritas etnis Thai dan beragama Buddha.
Namun bingkai kontrol itu cukup terbilang wajar dengan sistem otonomi yang membuat kekuatan lokal dapat menentukan pemerintahan daerah lokal, meskipun dalam bingkai ketetapan pemerintah pusat. Gubernur Pattani, Patimoh Sadeeyamu, yang merupakan gubernur perempuan Islam pertama di Tthailand, mengaku tentu menyambut baik jika wisatawan asal Indonesia ramai berkunjung ke sana.
“Kami ada masjid, pelancongan pantai, hotel, restoran yang bisa dinikmati wisatawan,” kata Patimoh dalam acara lawatan. media Malaysia dan Indonesia ke Thailand Selatan.
Ada 700 ribu penduduk di Pattani dengan 90 persennya merupakan warga Muslim. Pattani juga diketahui punya kebijakan melarang tempat wisata maksiat, judi, atau bisa juga disebut seperti Acehnya Indonesia.
Bahkan para tokoh di sana juga mengharapkan kebangkitan Islam yang berasal dari Asia. Pattani juga memiliki Asean Mall yang merupakan mesjid wakaf pertama di dunia, dan saat ini masih terus dalam proses pengembangan.
Di mal ini, dipastikan semua makanan yang dijual adalah halal. Begitu juga produk-produk kemasan yang telah disertifikasi halal oleh majelis keagamaan di sana.
Pattani juga merupakan wilayah yang dikelilingi wisata pantai yang mempopulerkan istilah sweet salt alias garam manis yang bisa dinikmati bersama aneka hidangan laut. Sembari menikmati keindahan hutan bakau, pelancong bisa melihat budidaya sweet salt yang produknya juga kerap diekspor ke luar negeri.
Tak jauh dari Pattani....
Tak jauh dari Pattani, pelancong juga bisa melakukan wisata religi dan tempat bersejarah ke distrik Narathiwat yang memiliki Muzium AlQuran. Di museum ini, ada Alquran yang ditulis tangan di atas kanvas yang kebanyakan tidak memakai kertas, melainkan dari kayu atau kulit hewan.
Ada bangunan masjid modern di sekitar museum yang relatif masih menggunakan arsitektur lama. Kemudian pelancong bisa berziarah ke masjid Telok Manok yang memiliki arsitektur khas dan kerap ramai digunakan beribadah.
Tidak kalah menarik dan paling populer adalah masjid Wadi Husen yang sudah berusia lebih dari 300 tahun, dibangun 1634, sehingga menjadi yang tertua di Thailand. Masjid ini menggabungkan tiga budaya senibina Cina, Thai dan Melayu dan dibuat menggunakan selak dan baji tanpa berpaku.
Untuk memasuki wilayah Thailand Selatan, pelancong bisa memulai dari perbatasan utara Malaysia sepert Bukit Kayu Hitam dan keluar dari Sadao. Atau melalui bandara Hat Yai, Thailand, baru kemudian menjelajahi sejumlah wilayah di Thailand Setalan.
Jika memilih mengambil dari perbatasan utara Malaysia, yaitu wisatawan pertama kali akan memasuki wilayah Betong di Yala, yang identik dengan wisata alam, seperti Hot Spring, lalu menyelami wisata sejarah di Piyamitt Tunnel (Gua Partai Komunis Malaya), hingga berfoto cantik di Winter Garden Flower yang memiliki ribuan spesies bunga.
Di Yala, yang dikenal sebagai kota raya terbersih, wisatawan juga bisa menikmati keindahan alam beserta kabut di atas skywalk aiyerweng. Kunjungan ke skywalk ini bisa mencapai 400-500 orang per hari dan 13 ribu orang ketika pertama kali tempat ini diresmikan pada 2019.
Skywalk ini telah mampu menarik 240 ribu orang asal Indonesia maupun Malaysia sejak Januari sampai Oktober 2023. Di wilayah tersebut juga diklaim akan terus mengalami pengembangan, meskipun tetap akan mematuhi undang-undang perhutanan.
Setelah dari sini, pelancong kemudian bisa bertolak ke Yala melewati hamparan pegunungan, untuk makan siang halal di restoran halal bernama Laila. Kulinernya cukup mirip dengan cita rasa Indonesia, namun terbilang lebih masam karena kerap ditambahkan nanas atau bahan asam lain dalam hidangan lauknya.