Mengapa Asupan Asam Folat Penting Bagi Calon Ibu dan Ibu Hamil?

Konsumsi cukup asam folat membantu mencegah terjadinya cacat lahir besar pada bayi.

Republika/Prayogi
Dokter melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil di RSIA Tambak, Jakarta, Selasa (22/8/2023). Asam folat penting bagi ibu hamil.
Rep: Shelbi Asrianti    Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makan dengan gizi seimbang merupakan keharusan bagi calon ibu maupun ibu hamil. Di antara nutrisi yang dibutuhkan calon ibu maupun ibu yang sedang mengandung adalah asam folat, yang bisa didapat dari konsumsi makanan sehat maupun suplemen.

Baca Juga


Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan RI, Selasa (5/12/2023), ada perbedaan antara folat dan asam folat. Folat merupakan vitamin B yang berperan penting dalam mencegah cacat tabung saraf pada bayi, yaitu kelainan serius pada otak dan sumsum tulang belakang. Sementara, asam folat merupakan bentuk sintetis dari folat. 

American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) merekomendasikan ibu hamil mengonsumsi 600-800 mikrogram folat. Asupan folat bisa didapat dari makanan, seperti hati, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, telur, sayuran berdaun hijau tua, serta kacang polong, atau dari suplemen khusus.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menganjurkan perempuan usia reproduksi mengonsumsi 400 mikrogram asam folat setiap hari. Konsumsi cukup asam folat akan membantu mencegah terjadinya cacat lahir besar pada otak bayi (anencephaly) dan cacat lahir ketika sumsum tulang belakang bayi gagal berkembang dengan baik (spina bifida).

Tubuh menggunakan asam folat untuk membuat sel-sel baru, termasuk pembentukan sel kulit, rambut, kuku, juga bagian tubuh lainnya. Mengapa asam folat penting sebelum dan selama kehamilan? Ketika bayi berkembang di awal kehamilan, asam folat membantu membentuk tabung saraf, yang merupakan pembentuk otak awal dan tulang belakang.

Selain mengonsumsi makanan alami kaya folat, calon ibu maupun ibu hamil juga dapat mendapat asupan asam folat dari suplemen vitamin. Dalam sejumlah makanan yang difortifikasi, terdapat pula kandungan asam folat, seperti dalam roti, sereal, dan pasta.

Telah disebutkan sejumlah kegunaan asam folat pada kehamilan, yakni mencegah kondisi kelainan janin yang tidak diinginkan. Jika ibu hamil kekurangan konsumsi asam folat, ada potensi terjadinya sejumlah komplikasi kehamilan. Akan tetapi, tidak dianjurkan pula mengonsumsi asam folat dalam jumlah berlebihan.

Dilansir laman Levy Health, kelebihan asam folat selama kehamilan juga bisa berbahaya. Menurut studi, kelebihan asam folat selama kehamilan dikaitkan dengan gangguan pertumbuhan bayi dalam kandungan dan kemungkinan lebih tinggi bayi yang lahir mengalami resistensi insulin, diabetes, asma, dan obesitas di kemudian hari.  

Mengonsumsi lebih dari 1.000 mikrogram asam folat pada bulan-bulan sebelum dan sesudah pembuahan juga terbukti dapat memperlambat perkembangan otak pada anak-anak. Selain itu, asupan asam folat yang sangat tinggi selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko anak terkena autisme. Kelebihan asam folat dikombinasikan dengan kelebihan vitamin B12 meningkatkan risiko itu sebesar 17,6 kali lipat.

Kelebihan asam folat disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi suplemen dengan dosis vitamin yang sangat tinggi serta terlalu banyak mengonsumsi makanan yang diperkaya asam folat. Karena itu, ibu hamil atau yang sedang dalam program hamil perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai suplemen yang dikonsumsi.

 

sumber : Kemenkes/CDC
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler