Baca Dzikir Ini 300 Kali Setiap Pagi dan Petang, Insya Allah Apapun Diberi

Langkah pertama, yaitu mengucapkan kalimat istighfar sebanyak 100 kali.

republika
Bacaan dzikir.
Rep: Umar Mukhtar/Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama Al-Azhar Kairo Mesir Ali Jum'ah menjabarkan tuntunan bacaan dzikir yang bisa diucapkan oleh seorang Muslim. Ketika seseorang mulai sering berdzikir, maka dianjurkan memulainya dengan sejumlah bacaan dasar yang perlu diperhatikan.

Langkah pertama, yaitu mengucapkan kalimat istighfar sebanyak 100 kali. Lalu dilanjutkan dengan mengucapkan sholawat dalam bentuk sighat apapun, sebanyak 100 kali. Setelah itu, ucapkan 100 kali kalimat tahlil.

"Urutan-urutan ini, mulai dari istighfar, sholawat, lalu tahlil, adalah perantara antara haq (kebenaran) dan makhluk (manusia)," tuturnya, dilansir Masrawy.

Nabi Muhammad SAW adalah pemilik dua wahyu, yaitu Alquran dan As-Sunnah. Muhammad adalah Nabi utusan Allah SWT, yang telah diridhai-Nya bagi umat manusia. Maka, kita bersholawat kepada Nabi SAW.

Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS. Al Ahzab ayat 56)

Baca Juga


Karena itu, seorang Muslim senantiasa...

"Karena itu, seorang Muslim senantiasa bershalawat untuk Nabi SAW dan mengucapkan salam kepadanya dengan penuh penghormatan," katanya.

Kemudian, setelah bershalawat, yaitu mengucapkan kalimat tahlil. Tahlil adalah kalimat tauhid. Nabi Muhammad SAW bersabda:

خير ما قلت وقال النبيون من قبلي لا إله إلا الله

"Hal terbaik yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah Laa Ilaaha Illa Allah."

Ali Jum'ah menganjurkan membaca bacaan dzikir pada waktu pagi dan petang. Di waktu pagi, baca istighfar 100 kali, shalawat 100 kali, dan tahlil 100 kali. Lalu lakukan hal yang sama pada waktu petang.

Mengapa di dua waktu tersebut? Ali Jum'ah menjelaskan, malam dimulai sejak terbenamnya matahari (petang) hingga terbitnya fajar. Adapun siang hari itu dimulai dari adzan Subuh hingga adzan Maghrib.

"Maka kita harus sering-sering berdzikir, dan sering-seringlah berdzikir paling sedikit 300, sebagaimana petunjuk yang telah Allah SWT sampaikan kepada kita," ujarnya.

Allah SWT berfirman...

Allah SWT berfirman:

"Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu." (QS. Nuh ayat 10-12)

Karena itu, Ali Jum'ah menjelaskan, seorang Muslim dalam perjalanannya bersama Allah SWT itu melangkah demi langkah. Berdasarkan hadits, Nabi SAW telah bersabda:

 إن المنبت لا أرضاً قطع ولا ظهراً أبقى

"Sesungguhnya orang yang memacu tunggangannya (dengan cepat) hingga kelelahan, tidak ada jarak yang ia capai dan tidak pula tersisa tunggangan yang dapat ia naiki." (HR Al-Bazzar dan Al-Hakim)

Maksudnya, siapa yang suka terburu-buru maka dia justru akan menyusahkan dirinya dan akan membunuh hewan yang ditungganginya itu. Bahkan sejatinya ia tidak menempuh jarak apapun.

"Jadi kita tenang saja. Tetapi jangan sampai lalai, apalagi membiarkan kelalaian itu menghalangi kita untuk meneruskan perjalanan atau membuat kita menyerah," jelasnya.

Keutamaan berdzikir...

Enam Keutamaan Dzikir kepada Allah SWT

. Mendapatkan banyak keberuntungan

Orang yang istiqamah mengamalkan dzikir akan mendapatkan keberuntungan secara terus menerus. Keberuntungan tersebut bisa berupa rahmat, kebaikan, dan lain-lain.

Rasulullah Saw bersabda, "Tidaklah duduk suatu kaum yang berdzikir kepada Allah, kecuali mereka dikelilingi oleh para malaikat, diliputi dengan rahmat Allah, dan diturunkan kepada mereka sakinah (ketenteraman). Allah senantiasa menyebutkan mereka di hadapan para makhluk yang ada di sisi-Nya." (HR. Ibnu Majah).

2. Mendapatkan pujian Allah Swt serta berita tentang surga-neraka

Orang yang istiqamah mengamalkan dzikir akan mendapatkan pujian dari-Nya. Berita tentang surga dan neraka juga Allah sediakan bagi orang yang senang berdzikir.

3. Mendapatkan pahala yang sangat besar

Dzikir merupakan ibadah yang pahalanya sangat besar. Pahala dzikir lebih besar dari segala sesuatu. Sesuai dengan firman Allah Swt dalam surat Al Ahzab ayat 3.

Artinya : "Sesungguhnya, laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al Ahzab : 35).

Penutup amal shalih...

4. Kunci dan penutup amal shalih

Dalam setiap perbuatan amal shalih, dzikir berfungsi sebagai kunci dan sekaligus penutupnya. Dzikir adalah penutup amal-amal shalih dan juga sebagai kuncinya. Artinya, dzikir dapat menyempurnakan pahala dari setiap amal shalih.

5. Digolongkan sebagai orang-orang berakal

Keistimewaan dzikir berikutnya adalah bahwa orang yang berdzikir digolongkan dengan orang yang mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah Swt. Hanya golongan orang berakal yang dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah Swt.

6. Ruh dari amal shalih

Allah Swt menjadikan dzikir sebagai penyerta semua amal shalih dan sekaligus sebagai ruh amal shalih. Amal shalih yang kehilangan dzikir, ibarat jasad tanpa nyawa.

Demikianlah beberapa keistimewaan dzikir yang dikemukakan oleh Ibnu Qayyim. Allah Swt mengistimewakan amalan dzikir setiap hamba-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam Alqur'an:

"Hai orang-orang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah salam; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka." (QS. Al Ahzab ayat 41-44)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler