Waskita Karya Kantongi Dua Proyek Baru di Sumatra

Keduanya yakni pembangunan MYC Pidie Rp 221 M dan irigasi Belitang Paket 2 Rp 391 M.

Facebook PT Waskita Karya
Logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mendapatkan kontrak pembangunan dua jaringan irigasi di Sumatra senilai total Rp 612 miliar.

Baca Juga


SVP Corporate Secretary WSKT Ermy Puspa Yunita menjelaskan, proyek pertama adalah kontrak kerja Pembangunan Bangunan Pengarah Bendungan Rukoh Kabupaten Pidie (MYC) Lanjutan senilai Rp 221 miliar, yang diharapkan dapat menjadi saluran suplesi sebesar 12-16 meter kubik/detik ke tampungan Bendungan Rukoh.

"Proyek pembangunan ini harapannya dapat menjadi pendukung sebagai saluran irigasi untuk Bendungan Rukoh yang nantinya bermanfaat sebagai sumber pengairan lahan irigasi pertanian dan pengendalian banjir," ujar Ermy dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Ermy menjelaskan, lingkup utama pekerjaan Waskita meliputi pekerjaan Saluran Suplesi yang mengarah ke genangan Bendungan Rukoh yang memiliki panjang saluran 3.350 meter dengan lebar 5 m, serta kedalaman 2,27 m. Di kawasan ini, perseroan juga mengerjakan Bangunan Talang dan Jalan Akses menuju Saluran Suplesi yang menggunakan dana APBN 2023-2024 dan membutuhkan waktu 450 hari pengerjaan dan akan selesai pada Maret 2025. Adapun, jaringan irigasi ini berlokasi di Desa Blang Rikui dan Desa Panton Bunot, Kecamatan Tiro Truseb, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.

Selain itu, Waskita juga telah memenangkan tender untuk mengerjakan Jaringan Irigasi Belitang Lempuing Paket 2 Sumatra Selatan senilai Rp 391 miliar. Ermy menjelaskan saluran irigasi Belitang dan Lempuing akan dikerjakan secara joint operation oleh Waskita bersama PT Basuki Rahmanta Putra (BRP) dengan porsi masing- masing 60 persen dan 40 persen. "Proyek ini dikerjakan selama 1.095 hari dan akan selesai pada akhir 2026 mendatang," ujarnya.

Ia melanjutkan proyek irigasi Belitang Lempuing Peket 2 memiliki saluran seluas 8.500 hektare, yang rencananya tim proyek dalam pembangunan akan melakukan inovasi digitalisasi melalui penerapan building information modeling (BIM) sampai dengan 7D.

"Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian khususnya di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Ogan Komering Ilir dengan peningkatan fasilitas irigasi dan drainase yang memadai," ujar Ermy.

Waskita mendorong pengembangan green construction di setiap proyek yang dikerjakan sebagai upaya meningkatkan dan melindungi keragaman ekosistem, memperbaiki kualitas udara, mereduksi limbah, serta konservasi sumber daya alam.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler