BRIN Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Bisa di Atas 5 Persen Tahun Depan
Pertumbuhan dan stabilitas ekonomi RI tak bisa lepas dari pengaruh global.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memproyeksikan angka pertumbuhan ekonomi nasional berada kisaran angka 4,9 persen hingga 5,2 persen pada 2024.
Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN Zamroni Salim optimistis tidak ada guncangan ekonomi yang signifikan pada tahun depan. "Sekarang pertumbuhan ekonomi 2023 kisaran 5,0 persen sampai 5,1 persen. Artinya kalau prediksi kami di batas atas itu terwujud, maka ada perbaikan," ujar Zamroni di Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Zamroni menuturkan ketika neraca keseimbangan sektor swasta atau private balance berada pada angka yang positif, maka krisis ekonomi tidak akan terjadi di Indonesia. Pada 1997 sampai 1998, Indonesia mengalami private balance yang negatif selama hampir lima tahun sebelum 1997.
Indonesia juga pernah mengalami private balance pada 2012 sampai 2013, kemudian 2018 sampai 2019. Namun, sejak 2020 hingga 2023 kondisi neraca keseimbangan sektor swasta selalu positif yang membuat BRIN yakin tidak ada gejolak ekonomi signifikan pada 2024.
Zamroni memaparkan dukungan lain yang membuat ekonomi diproyeksikan tumbuh positif karena kebijakan fiskal Indonesia masih akan ekspansif dan memberikan dampak terhadap peningkatan konsumsi rumah tangga maupun lembaga non pemerintahan lainnya yang secara umum bisa berdampak positif kepada sektor swasta. "Di sisi lain ketika faktor-faktor fundamental pada tingkat global, seperti BRICS tidak mendapatkan respon negatif dari Amerika Serikat, kemudian perang Rusia-Ukraina seperti sekarang ini, maka pertumbuhan ekonomi 5,2 persen itu bisa tercapai," pungkas Zamroni.
Pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Indonesia hingga kini tidak bisa dilepaskan dari pengaruh perekonomian global terutama perekonomian Amerika Serikat dan China. Kondisi terkini perekonomian Amerika Serikat terkait potensi penurunan suku bunga The Fed dan kondisi ekspansif industri manufaktur China yang ditandai dengan purchasing managers' index (PMI) yang masih berada di atas angka 50 cukup memberikan gambaran positif perekonomian Indonesia pada 2024.