Tujuh Fakta Kasus Kematian Empat Anak di Jagakarsa, dari Luka Lebam Hingga KDRT
Kematian empat anak itu diduga sudah terjadi beberapa hari sebelum penemuan jasad.
REPUBLIKA.CO.ID, Kasus kematian empat anak di Jagakarsa masih menyisakan misteri. Banyak hal yang belum terungkap, dari penyebab kematian hingga motif di balik tragedi pilu tersebut. Kendati demikian, terdapat sejumlah fakta yang tidak dapat dimungkiri.
Berikut sejumlah fakta terkait kasus kematian 4 anak di Jagakarsa.
1. Anak ditemukan berjajar
Polisi menemukan empat jasad bocah malang itu berjajar di tempat tidur. Penemuan ini terbongkar setelah warga mencium bau tak sedap dari kontrakan di Jalan Kebagusan Raya RT 04 RW 03 Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sementara ayah korban P ditemukan dalam keadaan terlentang dengan luka pada bagian tangan serta terdapat pisau di tubuhnya. P diduga kuat berada di balik semua tragedi itu.
2. Kematian Anak Sudah Beberapa Hari
Empat anak berinisial VA (6), SA (4), AA (3) dan AK (1) diduga telah meninggal dunia beberapa hari sebelum ditemukan pada Rabu (6/12) di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Hal itu terlihat dari tingkat pembusukannya.
"Dilihat dari tingkat pembusukannya, setidaknya sudah beberapa hari (meninggal)," kata Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (biddokes) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hery Wijatmoko saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
3. Luka Lebam
Polisi hanya menemukan luka lebam pada tubuh korban. Tidak ditemukan ada luka iris ataupun luka akibat benda tajam. Menurut keterangan RS Polri, keempat anak tersebut diperkirakan tewas di waktu yang hampir bersamaan, sekitar 3-5 hari lalu. "Diperkirakan 3-5 hari.
4. Jarang Bergaul
Keluarga P dikenal tetangga tertutup dan tidak bergaul. Menurut keterangan Titin (49 tahun), tetangga korban, PD dan keluarga itu tertutup sejak pindah ke lingkungan tersebut. Tidak ada komunikasi dengan warga hingga dan pintu kontrakan biasa tertutup sepanjang waktu. Ketua RT membenarkan bahwa P bukan orang yang suka beragul.
5. KDRT
Panca Darmansyah (41 tahun), ayah koban dari empat bocah berinisial VA (6 tahuh), SA (4 tahun), AA (3 tahun), dan AK (1 tahun) dilaporkan di Polsek Jagakarsa atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya berinisial D. Namun, Panca belum sempat menghadiri panggilan polisi karena alasan sedang menjaga keempat anaknya.
"Saat akan melakukan pemeriksaan, Saudara P menyampaikan masih menunggu anak-anaknya karena ibunya masih di RS," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, kepada awak media, Kamis (7/12/2023).
6. Menunggak Kontrakan
Kesulitan ekonomi diketahui menerpa keluarga P. Terduga pelaku pembunuhan 4 anak di RT 04/03, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, PD (41) ternyata sudah menunggak kontrakan yang menjadi lokasi pembunuhan selama 4 bulan. Hal itu dibenarkan pemilik kontrakan Asmaro Dwi Astuti.
Wanita yang akrab disapa As itu mengatakan PD beserta keluarga sudah mengontrak di rumahnya lebih kurang 1,5 tahun. Tapi sejak September sampai Desember 2023 ini, PD tidak pernah lagi membayar uang kontrak karena alasan belum ada uang.
7. Perantau dari Aceh
Keluarga empat bocah yang ditemukan tewas di dalam kamar di sebuah rumah di Gang Roman, Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan merupakan perantau dari Aceh. Keempat korban berinisial VA (6 tahun), SA (4 tahun), AA (3 tahun), AK (1 tahun) diduga tewas seusai dikunci di dalam kamar oleh ayahnya sendiri bernama Panca Darmansyah (41 tahun).
“P, asal Aceh. Orang Tua tinggal di Aceh,” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi kepada awak media di Jakarta, Kamis (7/12/2023).