Jelang Lawan Madrid, Manuel Pellegrini Singgung Manajemen Los Blancos

Pellegrini akan mendampingi Real Betis menjamu Real Madrid.

EPA-EFE/ROBERT PERRY
Pelatih Real Betis Manuel Pellegrini
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Real Betis Manuel Pellegrini akan menghadapi klub lamanya Real Madrid, di Benito Villamarin, Sabtu (9/12/2023) malam WIB. Ia mengakui ingin menghabiskan lebih banyak waktu di Santiago Bernabeu dibandingkan hanya satu musim yang dihabiskannya. Tanpa rasa kecewa, ia mengakui perbedaan antara dirinya dan pejabat di Madrid membuat hal itu tidak mungkin terjadi.

Baca Juga


Pellegrini menjelaskan kepada Diario AS, ia hanya bertemu dengan Presiden Florentino Perez satu kali sebelum menerima tawaran tersebut. Setelah itu, ia tidak lagi memiliki hubungan dengan sang presiden.

"Sejak saya tiba di Madrid, kami memiliki perbedaan pemikiran mengenai pekerjaan seorang pelatih dengan para direksi. Tanpa harus bertengkar, saya menerima perbedaan pendapat," kata dia, dikutip dari Football Espana, Jumat (8/12/2023). 

Ia menjelaskan, Perez memiliki cara berpikir sendiri tentang pelatih dan apa yang harus dilakukan oleh pelatih. Sementara ia memiliki perbedaan dengan sang bos pada awal musim. 

"Saya bahkan menawarkan diri untuk pergi saat itu. Itu tidak terjadi. Musim berlalu dan saya tahu saya akan pergi dari Madrid terlepas dari apakah saya memenangkan gelar atau tidak. Mungkin saya bisa saja mencoba mendekatkan diri dengan Florentino Perez, mencoba berbicara dengannya sebelum masalah itu terjadi," kata dia.

Bersama Pellegrini, Madrid tereliminasi pada babak 16 besar Liga Champions dan kemudian gagal menjuarai La Liga walaupun mengoleksi total 96 poin. Sebab, Barcelona, yang ditangani Pep Guardiola, mengungguli dengan tiga poin.

Namun ia bersyukur, bertahan di Madrid akan membuatnya kehilangan masa-masa indahnya di Malaga. Ia berhasil membawa Malaga ke perempat final Liga Champions.

"Gelar yang saya rindukan adalah gelar Liga bersama Real Madrid. Cristiano Ronaldo mengalami cedera selama tiga bulan, Barcelona mengalahkan kami 1-0 dengan gol yang luar biasa pada menit ke-81 melalui tendangan kaki kiri ke pojok atas gawang. Tanpa kekalahan itu, kami pasti sudah menjadi juara. Tim telah mengatasi banyak hal, itu adalah tim yang tidak seimbang dan itu adalah Barcelona yang terbaik dalam sejarah. Sangat menyakitkan bagi saya untuk tidak memenangkan gelar itu. Tidak ada hubungan dengan dewan direksi," kata dia.

Pellegrini dipuji karena tidak memiliki kebencian terhadap Madrid. Dia juga ditanya tentang Carlo Ancelotti, yang memiliki reputasi yang sama dalam hal perilaku berkelasnya.

"Dari sudut pandang saya, Ancelotti memenuhi semua syarat yang harus dimiliki oleh seorang pelatih hebat. Ia telah memenangi Liga Champions dan La Liga, tidak pernah ada keluhan dari para pemain kepadanya. Namun, dalam profesi ini ada sebuah ungkapan yang mencerminkan jati diri kita: Mereka mempekerjakan Anda karena Anda bagus dan mereka memecat Anda karena Anda buruk. Dan, Anda dievaluasi oleh orang-orang amatir yang tidak tahu apa itu profesi ini," kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler