Debat Capres-Cawapres Bagi Generasi Islam Berkemajuan

Debat dapat menilai pemimpin mana yang peka kondisi masyarakat

Republika/Thoudy Badai
Alat peraga kampanye capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpasang di Jalan Sudirman, Jakarta. (ilustrasi)
Red: Muhammad Subarkah

Oleh: Prof DR Agus Suradika, Rektor Universitas Teknologi Muhammadiyah

Baca Juga


Perhelatan Pemilihan Presiden akan memasuki babak penting, yakni debat Calon Presiden –Calon Wakil Presiden yang akan mendialogkan visi, misi, dan program kerja ketiga kandidat. Dimulai pada 12 Desember 2023 akan dilaksanakan  lima kali perdebatan.

Debat pertama, untuk Calon Presiden akan dilaksanakan pada 12 Desember 2023. Debat ini   akan mengangkat isu hukum, Hak Azazi Manusia, pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.

Debat kedua, untuk Cawapres akan dilaksanakan pada 22 Desember 2023. Debat ini   akan mengangkat isu pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.

Debat ketiga, untuk Capres akan dilaksanakan  pada 7 Januari 2024.  Debat ini akan mengangkat  isu ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital, kesejahteraan sosial, investasi, perdagangan, pajak digital, keuangan, pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatam dan Belanja Daerah, dan infrastruktur.

Debat keempat, untuk Cawapres akan dilaksanakan pada 21 Januari 2024. Debat ini akan   mengangkat isu energi, Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, pangan, pajak, karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.

Terakhir, debat kelima untuk Capres akan dilaksanakan pada 4 Februari 2024. Debat ini akan   mengangkat isu teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoaks, intoleransi, pendidikan dan kebudayaan, kesehatan terutama post covid society, dan ketenagakerjaan.

Bagi generasi Islam berkemajuan manfaat apakah yang dapat diperoleh dari perdebatan Capres-Cawapres tersebut?. Setidaknya, ada tiga manfaat yang dapat diperoleh.

baca lanjutan tulisan pada halaman berikutnya...

 

Pertama, bagi ummat Islam politik adalah sebuah keharusan. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dapat disebut sebagai ijtihad untuk kemaslahatan masyarakat, bangsa dan negara.

Nasib bangsa di mana ummat Islam adalah bagian terbesar di Republik ini,  dipertaruhkan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih setidaknya untuk lima tahun ke depan.

Dari perdebatan tersebut generasi Islam berkemajuan akan dapat mengetahui “isi otak” Capres-Cawapres. Pemilih cerdas akan memutuskan pilihannya pada capres-cawapres yang memiliki pengetahuan, gagasan, keberpihakan, dan rencana aksi yang mengarah secara tegas pada terwujudnya Baldatun Thoyyibatun wa Rabbun ghofur, negara sejahtera yang diridhai Allah SWT. 

Kedua, sebuah perdebatan juga akan menguji tingkat emosi dan kemampuan menguasai diri.   Argumen akan efektif jika seseorang memiliki emosi  stabil dan dapat mengendalikan diri, sepanas apapun tensi  perdebatan.  

Melalui debat Capres-Cawapres, generasi Islam berkemajuan akan dapat menentukan pilihannya pada calon Presiden – calon Wakil Presiden yang memiliki tingkat kedewasaan  tinggi, tenang, sabar, dan tetap santun dalam menanggapi setajam apapun kritik atas gagasan yang dikemukakannya.

Terakhir, ketiga, perdebatan juga akan menunjukan pihak yang  lebih peka dan responsif terhadap permasalahan yang diperdebatkan.

Melalui debat Capres-Cawapres ini generasi Islam berkemajuan diharapkan akan dapat menilai pasangan calon mana yang peka dan responsif terhadap permasalahan yang dihadapi bangsa ini.

Sedikitnya ada tujuh permasalahan  akut yang sedang dihadapi, yaitu (a) korupsi yang makin menggila, (b) isu lingkungan, (c) agraria, (d) pendidikan dan kebudayaan, (e) kesehatan, (f) Hak Azasi Manusia, dan (g) demokrasi.

Pemilihan Presiden, menurut banyak orang bijak, pada dasarnya bukan memilih orang terbaik menjadi Presiden, tetapi mencegah orang jahat memimpin dan menjalankan roda pemerintahan.

Melalui perdebatan capres-cawapres ini, generasi Islam berkemajuan diharapkan dapat menandai mana yang baik dan mana yang jahat.

Cibulan,  Ahad, 10 Desember 2023.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler