Awali Doa dengan Menyebut Nama Ini, Insya Allah Dikabulkan

Surat Al-A’raf ayat 180 mengajarkan pada kita salah satu etika penting dalam berdoa.

AP Photo/Eranga Jayawardena
Ilustrasi Berdoa
Rep: Rossi Handayani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember Ustadz Abdullah Zaen mengatakan salah satu di antara sebab terkabulnya doa yakni mengawali doa dengan menyebut nama Allah yang mulia.

Allah ta’ala berfirman,

”وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا”

Artinya: “Allah memiliki nama-nama yang mulia; maka berdoalah kepada-Nya dengan menggunakan nama-nama itu”. (QS. Al-A’raf ayat 180)

"Ayat ini mengajarkan pada kita salah satu etika penting dalam berdoa. Yakni mengawali doa dengan menyebut nama-nama Allah. Adab ini biasa diistilahkan dengan tawassul menggunakan asma’ul husna. Yang maknanya adalah menjadikan nama-nama Allah sebagai perantara dalam berdoa," kata Ustadz Abdullah dalam pesan Telegram.

Ustadz Abdullah mengatakan etika ini amat penting, sebab selain memang diperintahkan agama, ini juga menunjukkan kesopanan seorang hamba dalam meminta kepada Rabbnya. Apabila minta kepada manusia saja memperhatikan tata krama, dengan tidak langsung minta saat bertemu.

Baca Juga


Namun, diawali dengan pujian kepadanya. Sungguh Allah ta’ala jauh lebih berhak untuk disikapi dengan etika yang mulia.

Begitulah Rasulullah...

Begitulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mencontohkannya dalam doa-doa beliau. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menuturkan,

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِفَاطِمَةَ: ” مَا يَمْنَعُكِ أَنْ تَسْمَعِي مَا أُوصِيكِ بِهِ، أَنْ تَقُولِي إِذَا أَصْبَحْتِ وَإِذَا أَمْسَيْتِ: “يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ “

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Fathimah, “Apa yang menghalangimu untuk menyimak apa yang akan kuwasiatkan padamu. Ucapkanlah setiap pagi dan sore, “Ya Hayyu ya Qayyûm, bi rohmatika astaghîts, ashlih lî sya’nî kullah. Wa lâ takilnî ilâ nafsî thorfata ‘ain” (Wahai Yang Maha hidup dan Yang Maha mengurusi makhluk-Nya. Perbaikilah seluruh keadaanku. Dan janganlah Kau jadikan aku bergantung kepada diriku walaupun hanya sekejap mata)”. HR. An-Nasa’i dalam as-Sunan al-Kubra. Al-Hakim menilai hadits ini sahih.

"Lihatlah bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengawali doanya dengan menyebutkan dua nama Allah yang mulia. Yaitu al-Hayyu dan al-Qayyum. Baru setelah itu beliau meminta kepada-Nya agar diperbaiki urusannya," kata Ustadz Abdullah.

Ustadz Abdullah menjelaskan, Sebagaimana telah maklum bahwa nama-nama Allah itu amatlah banyak. Maka satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam menggunakan asmaul husna saat berdoa adalah: sesuaikan nama Allah yang Anda pakai dengan isi doamu. Bila Anda meminta ampunan, maka gunakanlah nama al-Ghaffar (Yang Maha Pengampun) sebagai awalannya. Bila Anda meminta rahmat, maka awalilah doa Anda dengan nama ar-Rahmân dan ar-Rahîm. Demikian keterangan yang disampaikan Imam al-Qurthuby dalam kitab tafsir beliau, saat menafsirkan makna QS. Al-A’raf ayat 180 tersebut di atas.

Infografis 99 Asmaul Husna Arab, Latin, dan Terjemahan. Ilustrasi Alquran - (Republika.co.id)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler