Kamu Ngerasa Stres? Al-Quran Vs Musik, Mending Dengerin yang Mana?

Ketika ngerasa stres, seringkali kita dengerin musik, tapi bener nggak sih itu pilihan yang terbaik?

retizen /ALY AZMY
.
Rep: ALY AZMY Red: Retizen
sumber gambar: MomsID

Stress dan anxiety, kedua masalah tersebut merupakan masalah psikologis yang kerap kali kita dijumpai di kalangan masyarakat, baik pelajar, mahasiswa, hingga pekerja kantoran.


sumber gambar: eramadani.com

Namun, konon katanya kedua masalah tersebut dapat diatasi dengan terapi mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran, sesuai dengan dalil di Al-Quran yaitu dalam surat Ar-Ra’d ayat 28 yang artinya:

“(yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Qs. Ar-Ra’d: 28)

Bener nggak sih dengerin Al-Quran aja bisa nurunin stres dan anxiety?

sumber gambar: IslamiCity

“Tapi, kalo katanya Quran itu bisa bikin tenang, terus kenapa aku ngerasa lebih seneng dan lebih enak dengerin lagu?”

Mungkin pertanyaan-pertanyaan yang senada dengan itu sering kali kita dengarkan, atau bahkan pernah terlintas di benak kita, tapi apa iya mendengar musik lebih efektif dalam merilekskan otak kita daripada mendengarkan Al-Quran?

Karena ada banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang serupa dengan pertanyaan di atas, para ilmuan pun mulai melakukan berbagai riset dan penelitian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Mulai dari membagikan kuisioner, mendeteksi frekuensi suara, hingga menggunakan mesin pembaca sinyal otak seperti EEG (electro encephalogram).

Lalu, bagaimana hasil dari penelitian-penelitian tersebut?

Berdasarkan penelitian yang diketuai oleh Dr. Andri Abdurochman, S.Si., M.T.,beliau membagi partisipan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang diterapi menggunakan Al-Quran dan kelompok yang diterapi menggunakan musik klasik.

sumber gambar: SehatQ

Selama beberapa waktu di awal penelitian, kedua kelompok sama-sama diperdengarkan sebuah musik yang dapat meningkatkan stres.

Kemudian, kelompok pertama dan kedua dipisahkan dan diperdengarkan terapi sesuai kelompoknya masing-masing. Setelah 3 bulan, kedua kelompok kembali diperdengarkan musik pemicu stres seperti di awal, hasil tes pada kelompok yang diperdengarkan Al-Quran menunjukkan hasil yang menabjubkan, dimana terlihat jika kelompok Al-Quran memiliki ketahanan terhadap stres yang lebih tinggi dibanding kelompok lainnya, yaitu musik klasik.

“Anak yang sudah didengarkan suara bacaan (terapi) Al-Quran akan jauh lebih tenang dan lebih tahan terhadap stres,” ungkap Dr. Andri Abdurochman dalam penelitiannya

Bagaimanakah cara kerja EEG?

sumber gambar: Alodokter

Cara kerja dari EEG ini adalah dengan memasangkan elektroda di kulit kepala sebagai penerima sinyal (gelombang elektromagnetik) yang dipancarkan oleh otak.

Mendengarkan Al-Quran dan musik klasik sebenarnya sama-sama mampu menurunkan tingkat stress seseorang. Hal ini dibuktikan dengan hasil rata-rata kecemasan pada kelompok Al-Quran dan musik masing-masing (35/27± 3/41) dan (43/67±6/50). Namun, perbandingan antara kelompok Al-Quran dan musik klasik menunjukkan rata-rata kecemasan pada kelompok Al-Quran menurun secara lebih signifikan.

Gelombang alpha merupakan salah satu jenis gelombang otak yang terdeteksi oleh EEG dan mewakili ketika rileks dan mata tertutup. Namun, besar gelombang alpha ketika mendengarkan Al-Quran lebih tinggi dibandingkan ketika mendengarkan musik klasik. Artinya, mendengarkan Al-Quran menghasilkan tingkat relaksasi yang lebih tinggi.

Pada saat mendengar bacaan Al-Quran, otak mengalami relaksasi yang baik sehingga seolah-seolah sedang berada dalam keadaan tidur. Pada kondisi tersebut, sel-sel di otak kemudian memberikan sinyal ke kelenjar dalam tubuh untuk mengeluarkan hormon. Kondisi inilah yang dialami oleh seseorang ketika melakukan terapi Al-Quran.

sumber gambar: KlikDokter

Daftar Pustaka: 

Sekha, Mudhir S., Hassan, Abdullah O., & Othman, Safin A. (2013). Effects of Quran Listening and Music on Electroencephalogram Brain Waves. Egypt. J. Exp. Biol., 9(1): 1-3.

Masoumy, M., Ganjou, M., & Akbari, Z.(2013). A Comparative Study on the Effects of Holly Quran and Music Sound on Student’s Text Anxiety. Complementary Medicine Journal. 3, 10.

Maulana, Arief. (2020, March 30) Dr. Andri Abdurochman, S.Si., M.T., “Suara Bacaan Al-Quran Miliki Efek Relaksasi Terbaik Turunkan Stres” https://www.unpad.ac.id/profil/dr-andri-abdurochman-s-si-m-t-suara-bacaan-al-quran-miliki-efek-relaksasi-terbaik-turunkan-stres/

sumber : https://retizen.id/posts/251976/kamu-ngerasa-stres-al-quran-vs-musik-mending-dengerin-yang-mana
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler