Jelang Debat, Timnas AMIN Tanggapi Santai Rentetan Hasil Survei

Survey pilihan politik itu belum tentu merekam fakta sesungguhnya di lapangan.

Republika/Wihdan Hidayat
Almuzzammil Yusuf
Rep: Wahyu Suryana Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Co-Captain Timnas AMIN, Almuzzammil Yusuf, mengomentari hasil survei yang dirilis beberapa lembaga sepekan terakhir. Dia merasa, survei pilihan politik itu belum tentu merekam fakta sesungguhnya di lapangan.

Baca Juga


Apalagi, dia melihat, dilakukan di tengah rasa kekhawatiran publik untuk bicara bebas tentang pilihan yang ditandai indeks demokrasi yang turun. Selain itu, Almuzzammil turut menyoroti tingginya angka swing voters.

"Beberapa lembaga survei masih merekam 40 persen atau lebih yang masih bisa berubah pilihannya," kata Almuzzammil, Selasa (12/12/2023).

Ketua DPP PKS Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) itu melihat, hari ini yang dibutuhkan bukan merekam survei. Tapi, mendorong sekaligus mengorganisasi keberanian publik untuk merasa bebas menyatakan pilihan.

"Tanpa merasa akan ditekan atau diancam oleh oknum bandit pemilu saat masyarakat hadir ke TPS pada 14 Februari 2024 dan pada putaran kedua Pilpres pada 26 Juni 2024," ujar Almuzzammil.

Dia menekankan, perlu kolaborasi seluruh komponen bangsa merealisasikan amanat konstitusi Pasal 22 E UU Pemilu yang luber dan jurdil. Baik KPU, Bawaslu dan DKPP maupun dukungan kuat suara parlemen dari sisi lain.

Serta, Almuzzammil melanjutkan, yang terpenting keberanian 204 juta pemilih menyatakan kemerdekaan, kebebasan dan kegembiraannya untuk memilih. Ia mengingatkan, peran Dewan Pers tidak kalah penting memperkuat itu semua.

Almuzzammil merasa, gerakan ini harus masuk aspek pengawasan kecurangan dengan menggunakan gerakan media sosial. Termasuk, media sosial publik terkait penghitungan final hasil rekap yang ada di 820 ribu TPS lebih.

Dia mengingatkan, berbagai sengketa akhir pemilu bisa merujuk bukan saja ke data KPU, tapi rekaman asli publik di TPS. Data publik ini untuk mengantisipasi jika ada peretas data KPU sehingga pemilu terselamatkan.

"Karena pemilu adalah pesta rakyat, rakyat harus terlibat penuh untuk mengamankan suara mereka," kata Almuzzammil.

Almuzzammil menambahkan, menghadirkan pemilu yang luber dan jurdil bukan hadiah dari langit, tapi harus diperjuangkan. Karena itu, ia menegaskan, Timnas AMIN dan semua eleman akan bekerja keras mewujudkan itu semua. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler